Rabu, Oktober 2


Jakarta

Pariwisata Jepang kembali membaik setelah pandemi. Tercatat kini jumlah kunjungannya telah memecahkan rekor sebelum pandemi.

Jepang telah menyambut 2,79 juta pengunjung pada Februari 2024. Ini adalah rekor untuk bulan tersebut dan terbanyak sejak pandemi COVID-19. Melonjaknya turis didorong oleh perjalanan selama libur tahun baru Imlek.

Data dari Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO), Selasa (19/3/2024) menunjukkan angka di Februari tersebut naik dari sebelumnya 2,69 juta pada Januari.


Melansir Rappler, Selasa (26/3/2024), kunjungan turis pada Februari lalu juga disebut lebih tinggi 7,1 persen daripada Februari 2019. Itu setelah tahun baru imlek jatuh pada bulan kedua tahun ini, bukan pada bulan pertama.

Adapun sepanjang tahun 2019, Jepang menyambut 31,9 juta pengunjung. Angka itu sekaligus sebagai rekor sebelum pandemi melanda.

Saat pandemi, seperti banyak negara lain, pariwisata ke Jepang juga terhenti selama lebih dua tahun. Setelahnya, dipengaruhi berbagai faktor salah satunya turunnya nilai mata uang Yen, membuat wisata ke Jepang jadi lebih murah.

Data transaksi berjalan pada Januari menunjukkan adanya rekor keuntungan yang disebabkan oleh pariwisata inbound. Ini menggambarkan peran sektor tersebut yang semakin luas dalam perekonomian.

Traveler dikabarkan menghabiskan lebih dari 5 triliun Yen atau sekitar Rp 522,14 triliun di Jepang pada tahun lalu. Ini melebihi target pemerintah.

JNTO mengungkapkan wisatawan 19 dari 23 negara termasuk Korea Selatan dan Amerika Serikat mencatat rekor pada Februari lalu.

Seiring dengan itu, Kepala Eksekutif Agoda Omri Morgenshtern menjelaskan bahwa Jepang adalah tujuan utama bagi wisatawan dari 12 negara di platform tersebut.

“Permintaan untuk Jepang sangat kuat. Saya berasumsi, secara keseluruhan, Anda akan melihat tahun 2024 berada di level tahun 2019 atau sedikit di atasnya,” katanya.

Simak Video “Saat ‘Godzilla’ Jadi Polisi Sehari di Tokyo
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/ddn)

Membagikan
Exit mobile version