Minggu, Juni 16

Jakarta

Penyediaan layanan komunikasi, televisi, hingga internet hanyalah puncak gunung es dalam hal penggunaan teknologi berbasis ruang angkasa. Selain itu, ada begitu banyak satelit dengan bermacam fungsi.

Berbagai jenis satelit diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir untuk berbagai tujuan ilmiah, termasuk observasi Bumi, studi meteorologi, navigasi, mempelajari dampak penerbangan luar angkasa terhadap organisme hidup, dan mendapatkan wawasan tentang kosmos.

Saat ini ada empat jenis satelit yang paling umum berdasarkan penerapannya. Berikut adalah jenis-jenis satelit menurut fungsinya, seperti dikutip dari EOS Data Analytics.


1. Satelit Komunikasi

Satelit komunikasi, biasanya terletak di di orbit Bumi geostasioner (GEO) diposisikan 35.786 kilometer di atas permukaan Bumi, dilengkapi dengan transponder, penerima dan pemancar sinyal radio terintegrasi, dapat menerima sinyal dari Bumi dan mengirimkannya kembali ke planet ini.

Alhasil, satelit komunikasi membuka saluran interaksi antar daerah yang sebelumnya tidak bisa berkomunikasi satu sama lain karena jarak yang jauh atau kendala lainnya. Berbagai jenis satelit komunikasi memfasilitasi berbagai bentuk transmisi media, seperti radio, TV, telepon, dan internet.

Dengan menggunakan satelit komunikasi, kita dapat menyampaikan banyak sinyal sekaligus. Satelit untuk penyiaran dan distribusi sinyal TV ke stasiun berbasis darat biasanya memiliki transponder tersendiri untuk setiap operator. Namun dalam kebanyakan kasus, beberapa operator akan direlai oleh satu transponder. Karena kompatibilitasnya dengan terminal seluler, satelit jenis ini cocok untuk komunikasi jarak jauh.

2. Satelit Pengamatan Bumi

Tujuan dari satelit jenis observasi Bumi adalah untuk memantau planet kita dari luar angkasa dan melaporkan kembali setiap perubahan yang mereka amati.

Jenis teknologi luar angkasa ini memungkinkan pemantauan lingkungan yang konsisten dan berulang serta analisis cepat terhadap kejadian-kejadian selama keadaan darurat seperti bencana alam dan konflik bersenjata.

Tujuan dari misi pengawasan menentukan jenis sensor satelit yang digunakan untuk observasi Bumi. Informasi yang dikumpulkan pun bervariasi tergantung pada jenis sensor yang digunakan dan pita frekuensi yang tersedia.

Satelit obersevasi Bumi dapat dikategorikan ke dalam jenis berikut:

  • Pengamatan cuaca, digunakan untuk memantau dan meramalkan tren cuaca dan menyediakan data cuaca aktual. Wahana yang berada di GEO ideal untuk berbagai jenis satelit cuaca, karena memberikan sudut pandang konstan yang memungkinkan para ilmuwan melacak pola awan dan memprediksi pergerakannya.
  • Penginderaan jauh, adalah semua jenis pemantauan lingkungan dan pemetaan geografis. Mesin yang digunakan untuk berbagai jenis penginderaan jarak jauh mengelilingi Bumi dalam salah satu dari tiga orbit: polar, non-polar Low Eart Orbit (LEO), atau GEO. Satelit sistem informasi geografis (GIS) adalah jenis pesawat ruang angkasa penginderaan jauh yang fungsi utamanya adalah menyediakan gambar yang sesuai untuk pemetaan GIS dan analisis spasial lebih lanjut.

3. Satelit Navigasi

Satelit navigasi terletak antara 20.000 hingga 37.000 kilometer dari permukaan Bumi. Satelit jenis ini mengirimkan sinyal yang mengungkapkan waktu, posisi di luar angkasa, dan status kesehatan. Ada dua jenis utama sistem navigasi ruang angkasa:

  • Sistem Satelit Navigasi Global (Global Navigation Satellite System/GNSS) menyiarkan sinyal yang diambil dan digunakan oleh penerima GNSS untuk tujuan geolokasi, sehingga menyediakan cakupan global. Galileo di Eropa, GPS di Amerika Serikat, dan Sistem Satelit Navigasi BeiDou di China adalah contoh GNSS.
  • Sistem Satelit Navigasi Regional (Regional Navigation Satellite System/RNSS) adalah sistem navigasi regional otonom yang menyediakan jangkauan dalam skala regional. Misalnya, proyek IRNSS India bertujuan untuk menyediakan layanan berbasis lokasi yang dapat diandalkan bagi warga India.

4. Satelit Astronomi

Pada dasarnya satelit astronomi adalah teleskop raksasa yang mengorbit. Ia mampu melihat dengan baik tanpa gangguan atmosfer Bumi, dan teknologi pencitraan inframerahnya dapat berfungsi normal tanpa tertipu oleh suhu permukaan planet. Jenis satelit yang digunakan untuk astronomi memiliki penglihatan sepuluh kali lebih baik dibandingkan teleskop tercanggih di Bumi. Satelit yang digunakan dalam astronomi dapat dibagi menjadi beberapa jenis:

  • Penelitian astronomi, satelit digunakan untuk menyelidiki berbagai jenis benda langit dan fenomena di luar angkasa, mulai dari pembuatan peta permukaan bintang dan planet dan mengambil gambar planet-planet di Tata Surya kita hingga mempelajari lubang hitam.
  • Penelitian iklim, satelit yang dilengkapi dengan jenis sensor tertentu memungkinkan para ilmuwan mengumpulkan data komprehensif dan beragam mengenai lautan dan es, daratan, biosfer, dan atmosfer di dunia.
  • Studi tumbuhan dan hewan, penelitian berbasis ruang angkasa pada sel dan struktur tumbuhan dan hewan dapat dilakukan berkat biosatelit. Satelit ini memungkinkan ilmuwan dari berbagai daerah untuk bekerja sama, dan memainkan peran penting dalam kemajuan kedokteran dan biologi.

Sebagian besar satelit dapat menjalankan lebih dari satu fungsi secara bersamaan. Namun, para peneliti biasanya mendiversifikasi jenis satelit yang mereka gunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih komprehensif dan akurat.

Simak Video “Citra Satelit Sebelum dan Sesudah Banjir di Brasil yang Tewaskan 90 Orang
[Gambas:Video 20detik]

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version