Sabtu, Oktober 19

Jakarta

Sistem pertahanan THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) dikirim oleh Amerika Serikat ke Israel untuk membantu menangkal serangan dari Iran di masa depan, lengkap dengan kru tentara yang berjumlah 100 orang. Iran pun langsung melontarkan peringatan ke Israel terkait THAAD.

THAAD adalah salah satu senjata antirudal terkuat milik militer AS, disebut mampu mencegat rudal balistik sejauh 150 hingga 200 kilometer. Tingkat keberhasilannya diklaim hampir sempurna dalam pengujian.

Ia bisa menghancurkan rudal balistik jarak pendek, menengah, dan menengah jauh, baik di dalam atau luar atmosfer di saat fase akhir penerbangan atau menukik ke sasaran. Pencegat THAAD bersifat kinetik, menghancurkan target dengan tabrakan. Radarnya sangat canggih, mampu melacak sampai 3.000 kilometer.


Seperti dikutip detikINET dari Al Arabiya, Kepala Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) atau Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, memperingatkan bahwa THAAD tidak bisa diandalkan oleh Israel.

“Jangan percaya pada sistem ini (THAAD). Kalian ini tidak bisa membantai negara-negara Muslim dan tetap aman. Kami tahu kelemahan kalian. Kalian (juga) mengetahuinya dengan baik,” cetus Salami.

Ia juga memperingatkan akan melakukan pembalasan lebih lanjut terhadap Israel jika Negara Yahudi itu menyerang target-target Iran. Israel memang berjanji balas dendam setelah serangan ratusan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober.

“Jika kalian melakukan kesalahan dan menyerang target-target kami, baik di kawasan maupun di Iran, kami akan menyerang kalian lagi dengan menyakitkan,” kata Salami.

Iran meluncurkan hampir 200 rudal balistik ke Israel 1 Oktober, di mana sejumlah rudal sukses menghantam Israel bagian tengah dan selatan. Sistem pertahanan Israel yang terdiri dari Iron Dome, David’s Sling sampai Arrow 2 dan 3 dinilai cukup rentan jika terus diserang. Maka, sekitar 100 tentara AS dikerahkan ke Israel untuk mengoperasikan THAAD.

Mengenai pengerahan pasukan itu, Iran juga telah melontarkan peringatan. “AS telah mengirimkan sejumlah besar senjata ke Israel. Sekarang AS juga membahayakan nyawa pasukannya dengan mengerahkan mereka untuk mengoperasikan sistem rudal AS di Israel,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version