Rabu, Oktober 9


Luksemburg

Luksemburg memasuki tahun keempat dalam menjalankan kebijakan revolusioner soal transportasi. Negara mungil yang berbatasan dengan Prancis, Jerman, dan Belgia itu menjadi negara pertama di dunia yang menggratiskan seluruh biaya transportasi umum, termasuk bus, kereta, dan trem sejak 2020.

Melansir Euronews, Selasa (8/10/2024) Luksemburg tidak hanya menggratiskan biaya transportasi umum itu untuk penduduk setempat, kebijakan tersebut juga diterapkan buat wisatawan. Mereka hanya perlu membayar tiket kereta atau transportasi umum kelas satu.

Sejauh ini, warga lokal happy dengan kebijakan itu. Turis-turis pun bisa lebih mudah berkeliling di Luksemburg tanpa menganggarkan biaya transportasi


Warga mengatakan bahwa transportasi gratis memudahkan aktivitas harian dan menjadi solusi yang praktis untuk mobilitas di dalam kota. Selain itu, banyak yang kebijakan itu berdampak positif bagi lingkungan karena mendorong warga untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi.

“Karena gratis, kini kami lebih leluasa untuk menggunakan transportasi umum dibandingkan mobil pribadi,” kata Edgar, salah satu warga Luksemburg.

Kebijakan itu dibuat setelah Luksemburg pusing dengan kemacetan jalan raya karena jumlah mobil yang sangat banyak. Ya, Luksemburg memiliki tingkat kepadatan mobil tertinggi di Uni Eropa dengan 696 mobil per 1.000 penduduk. Angka tersebut jauh di atas rata-rata Uni Eropa yang hanya 560 mobil. Makanya, kemacetan lalu lintas di Luksemburg dan emisi karbon tinggi.

Tidak Mudah Ubah Kebiasaan Pengguna Mobil ke Transportasi Umum

Kini, setelah empat tahun kebijakan transportasi umum gratis berjalan, pengguna mobil belum mengubah kebiasaan untuk tetap menggunakan kendaraan pribadi. Menurut Merlin Gillard, seorang peneliti di bidang transportasi umum, budaya penggunaan mobil masih sangat kuat di Luksemburg.

“Memindahkan orang dari mobil ke transportasi umum masih cukup rumit,” kata Gillard.

Kebijakan menggratiskan transportasi umum itu diambil karena perhitungan dampak sosial. Yakni, bisa mengurangi beban warga soal anggaran transportasi, terutama warga dengan penghasilan rendah. Kemudian, dampak lingkungan, mengurangi pencemaran udara dan emisi karbon.

Pemerintah Luksemburg menyatakan biaya operasional sistem transportasi umum mencapai lebih dari 500 juta euro atau setara Rp 8,6 triliun per tahun. Biaya itu ditutup dari pajak.

Transportasi Terpadu, Mudah Dinavigasi

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Mobilitas, Pekerjaan Umum, dan Pertahanan Luksemburg, Francois Bausch, mengatakan revolusi penggunaan transportasi umum tidak dapat dicicil, tetapi harus dilakukan secara terpadu.

“Kualitas transportasi umum perlu diubah sepenuhnya,” kata Bausch.

Caranya, kata Bausch, bukan hanya satu moda transportasi yang akan menyelesaikan semua permasalahan, namun harus benar-benar multimoda. Bausch menegaskan bahwa untuk memadukannya adalah tugas pemerintah.

Bausch menyatakan ada satu faktor lain yang tidak bisa dilupakan agar transportasi umum menjadi pilihan utama dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Yakni, kemudahan menavigasi jaringan transportasi.

Bausch bilang transformasi di Luksemburg lebih dari sekadar transportasi gratis. Selama beberapa tahun terakhir, negara itu telah berinvestasi sekitar 500 euro atau sekitar Rp 8,6 juta per warga per tahun untuk modernisasi dan perluasan jaringan kereta api.

“Kami berinvestasi empat, lima, enam kali lebih banyak pada jaringan, pada kualitas jaringan kereta api dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Dan yang jelas, kami juga telah sepenuhnya mereformasi sistem bus, bus nasional yang kami miliki,” ujar dia.

Menurut Bausch, jika suatu negara ingin masyarakat mengubah kebiasaan mereka, negara harus memastikan alternatif baru tersebut benar-benar berhasil. Termasuk urusan transportasi.

Bausch mengatakan mengurai kemacetan dan memperbaiki lingkungan bukanlah penggerak utama prakarsa transportasi umum gratis.

“Ini terutama merupakan langkah sosial. Tujuannya adalah untuk menghentikan kesenjangan yang semakin dalam antara kaya dan miskin. Bagi orang-orang dengan upah rendah, biaya transportasi itu berpengaruh. Karena itu lebih mudah untuk membuatnya jadi gratis untuk semua orang,” kata dia.

(fem/fem)

Membagikan
Exit mobile version