Rabu, Desember 4


Jakarta

Pedangdut Jelita Bahar buka suara mengenai kabar yang beredar tentang dirinya yang diguna-guna. Ia dengan tegas membantah rumor tersebut dan menjelaskan masalah yang ia dialami sebenarnya adalah kesehatan mentalnya yaitu anxiety disorder.

Saat ditemui di Studio Rumpi No Secret, Trans TV pada Senin (2/12/2024), Jelita menjelaskan bahwa penyakit tersebut sebenarnya berawal dari gangguan lambung atau gerd yang dibiarkan begitu saja.

“Bukan ya Allah itu bukan diguna-guna, tapi aku anxiety disorder. Awalnya karena gerd, awalnya aku mengabaikan, aku merasakannya lama-lama, jadi itu pikiran aku kayak kacau gitu. Awalnya gara-gara lambung, sebenarnya bukan karena guna-guna,”ungkapnya.


Mengenai langkah yang diambil untuk mengatasi masalah kesehatannya, Jelita mengaku lebih memilih untuk menangani dirinya sendiri. Ia menjelaskan bahwa ia takut ketergantungan obat-obatan.

“Kalau aku sekarang sih mencoba untuk menangani diri sendiri aja karena aku takut ketergantungan obat. Setelah aku sakit ini, aku nggak pernah minum obat. Walaupun aku ke rumah sakit, aku nggak pernah minum obat sekalipun, emang untuk kontrol aja,” ujarnya.

Jelita pertama kali mengetahui bahwa dirinya mengalami anxiety disorder pada 2019 tapi kondisi ini ternyata sudah ada sejak 2017. “Itu dari 2017, aku baru tahunya 2019. Aku kena anxiety disorder karena pas aku ke rumah sakit pasti dokter menyarankan aku ke psikiater ya, karena itu berulang terus gitu loh. Tapi aku kalau ke rumah sakit aku ngerasa kayak udah tenang cuma kaya gitu aja,” ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu, Jelita pun menyadari bahwa pola makan yang tidak terjaga menjadi salah satu pemicu kambuhnya gangguan tersebut. “Kambuh ada pasti, kalau kita nggak bisa jaga pola makan, itu pasti bakal kambuh,” tambahnya.

Suami Jelita Bahar juga memiliki peran besar dalam proses penyembuhannya. Karena sang suami mengerti ketimbang ia bercerita kepada orang lain yang kerap menganggapnya lebay.

“Ya pastinya support banget, kayak sekarang kan udah lebih baik, jadi nggak kambuhan. Memang salah satunya support bener-bener dari suami. Karena kalau aku cerita sama yang tidak paham, aku dibilang lebay aja, gitu. Kalau dia, Alhamdulillah, dia paham, jadi dia bikin aku perlahan membaik,” paparnya.

Gejala yang dirasakan Jelita saat mengalami gangguan tersebut cukup mengganggu. Seperti gemetar, deg-dengan hingga berpikiran negatif.

“Awalnya kayak gemetar deg-degan, abis itu pikiran negatif thinking, kayak keluar, kayak mau pingsan, tapi nggak pingsan. Pingsan itu hal yang paling ditakutin, kalau ditakutin pingsan, tapi itu nggak akan pingsan tapi kita takut pingsan gitu,” jelasnya.

Meskipun masih dalam proses pemulihan, Jelita berharap bisa sembuh total. “Pengin sembuh total pasti lah. Intinya harus jaga pola makan, pola pikir, sama kayak jam tidur. Suka bolik-balik, kayak tidur subuh, bangun siang, sedangkan kita harus sarapan jeda perut kosong kelamaan,” pungkasnya.

(fbr/tia)

Membagikan
Exit mobile version