Jumat, Oktober 18


Jakarta

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) berpesan agar pengusaha kambing dan domba untuk memperhatikan distribusi hewan kurban. Hal itu bertujuan agar hewan kurban bisa tercukupi secara jumlah dan persyaratan.

Adapun syarat yang perlu dipenuhi bisa dilihat dari dua aspek yakni usia dan kesehatan hewan kurban. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan masyarakat agar mendapatkan hewan kurban sesuai dengan syariat Islam.

“Binatang yang digunakan untuk berkurban, itu mempunyai persyaratan tertentu, tidak boleh sembarangan. Dan tidak boleh dibuat-buat, agar seolah-olah memenuhi ketentuan syariat. Karena itu harus dipenuhi secara jujur dan amanah,” kata Hidayat Nur Wahid dalam keterangan, Kamis (6/6/2024).


Pernyataan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid Usai menerima kunjungan Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Komplek MPR DPR, hari ini. Delegasi HPDKI dipimpin ketuanya Baba Andi.

Pada kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid mengingatkan bahwa pertemuan ini membuktikan pentingnya silaturahmi, sekaligus makna positif dilaksanakannya demokrasi. Sehingga kesempatan menyampaikan aspirasi dari Rakyat kepada Wakilnya tetap terjaga dan mudah dilaksanakan dan masalah yang dihadapi pun bisa disampaikan, untuk mendapatkan solusi

“Saya mengapresiasi kesadaran warga melaksanakan hak mereka sesuai konstitusi membentuk organisasi, berserikat dan berkumpul, berhimpun untuk kemaslahatan semua. Mudah-mudahan persoalan yang dihadapi mendapatkan jalan keluarnya, tak terkecuali masalah yang terkait dengan Komisi 8 DPR RI,” tuturnya.

Dalam pertemuan itu, HNW turut menyerap aspirasi para peternak terkait penggusuran kawasan peternakan yang kerap terjadi di kota besar.

“Masukan-masukan dari para peternak dan berharap agar usulan-usulan positif itu juga nantinya disampaikan ke DPR di komisi yang terkait. Dan siap membantu mereka bertemu dengan Komisi IV, komisi yang terkait dengan peternakan itu,” jelasnya

Sementara itu, Baba Andi mengatakan menyampaikan bahwa organisasi para peternak domba, itu sudah ada sejak Berdiri 1986. Saat ini, HPDKI sendiri sudah memiliki perwakilan di 18 provinsi. Kepada HNW HPDKI menyampaikan aspirasi terkait keberadaan para peternak domba khususnya masalah penggusuran yang dialami anggotanya, terutama di kota besar.

“Di Jakarta saja, tiap bulan domba yang dibutuhkan masyarakat tak kurang dari 5.000 ekor. Tetapi lahan peternak terus berkurang. Karena itu perlu dipertimbangkan agar pemerintah menyediakan lahan bagi para peternak, untuk meneruskan usahanya. Di atas lahan tersebut, peternak akan membuat kandang bersama dan mengisinya, dengan binatang domba,” kata Baba Andi.

Pada kesempatan itu Baba Andi menyayangkan hilangnya Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) dari daftar program Baznas. Padahal, program yang selalu dilaksanakan saat Idul Adha, itu cukup membantu warga dan menguntungkan bagi peternak.

“Berharap pemerintah memberi pelatihan seputar masalah ternak. Mulai dari mencegah bau tak sedap, pemotongan hewan kurban hingga bantuan bibit unggul kepada peternak untuk memperbaiki keturunan ternaknya,” tutupnya.

Simak Video “Jelang Idul Adha, Harga Kerbau di Jateng Naik Rp 3-5 Juta Per Ekor
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)

Membagikan
Exit mobile version