
Jakarta –
Jejak kaki dinosaurus besar spesies Iguanodon, yang berusia lebih dari 100 juta tahun, ditemukan di sebuah pantai di Inggris.
Ahli paleontologi Joe Thompson, seorang pemandu fosil di Wight Coast Fossils yang menemukan jejak itu, mengatakan bahwa ia menemukannya di Pulau Wight saat berangkat ke pantai dengan tujuan menemukan beberapa fosil.
“Geologi di sana sangat cocok untuk itu,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Fox News Digital.
Thompson telah berjalan selama satu atau dua jam ketika ia menemukan benda ungu besar di tanah liat.
“Ternyata itu adalah jejak kaki Iguanodon yang sangat besar,” katanya.
Menurut Thompson, fosil iguanodon cukup umum di seluruh dunia. Spesimennya bahkan telah ditemukan di beberapa negara bagian Amerika Serikat, termasuk Utah dan Colorado.
Thompson menyebutkan, Pulau Wight dan Inggris secara keseluruhan adalah daerah yang sangat kaya untuk perburuan fosil.
“Beberapa dinosaurus paling terkenal dari periode Cretaceous termasuk Triceratops bertanduk tiga dan Patagotitan raksasa, tetapi mereka tidak akan ditemukan di Pulau Wight,” katanya.
Sebaliknya, orang kemungkinan akan menemukan sisa-sisa hewan seperti Iguanodon, yang meninggalkan jejak kaki raksasa yang ditemukan Thompson minggu lalu.
“Mereka adalah binatang yang menakjubkan,” katanya tentang dinosaurus. Mereka berjalan dalam kelompok besar sambil memakan tumbuhan, mereka adalah herbivora,” ujarnya.
Aspek yang paling menakjubkan dari penemuan ini, kata Thompson, terletak pada ukurannya. Hewan ini diperkirakan dapat tumbuh 9 hingga 10 meter panjangnya.
“Jejak kaki ini sangat besar. Panjangnya kurang dari satu meter. Jadi Iguanodon yang cukup besar, jauh lebih besar daripada hampir semua jejak kaki Iguanodon lain yang ditemukan di bagian pantai itu,” katanya.
“Mungkin itu adalah spesies Iguanodon yang belum kita ketahui, karena ukurannya jauh lebih besar daripada jejak kaki lain yang ditemukan di bebatuan yang sedikit lebih tua di Pulau Wight. Kita tidak akan benar-benar tahu sampai kita menemukan fosil dari lapisan batuan yang sama,” jelasnya.
Karena lapisan pantai terus-menerus terkikis oleh laut, fosil-fosil pun bermunculan, membuat pulau ini menjadi objek wisata yang populer.
Wight Coast Fossils, perusahaan tempat Thompson mengadakan tur, memandu kelompok-kelompok di sepanjang pantai untuk menemukan potongan-potongan sejarah.
Thompson baru-baru ini meluncurkan perusahaannya sendiri, South Coast Fossils, yang menawarkan kesempatan bagi wisatawan untuk mencari temuan seperti gigi hiu dan cangkang fosil.
Menggali tebing tidak diperbolehkan, tetapi jika mereka dalam tur melihat fosil yang terhanyut ke pantai, mereka dipersilakan untuk membawanya pulang.
“Wisatawan juga didorong untuk melaporkannya ke museum jika menemukan sesuatu yang penting,” imbuh Thompson.
Jika penemuan itu akhirnya diakui sebagai varietas baru Iguanodon, ini bukan spesies pertama yang ditemukan Thompson di sepanjang Pulau itu.
“Saya sebenarnya menemukan rahang mamalia di pantai utara Pulau Wight,” katanya, berbicara tentang tulang berusia 30 juta tahun
“Tidak seorang pun benar-benar tahu dari mana asalnya, tetapi mungkin dari mamalia karnivora kecil. Jadi sesuatu yang memakan hewan pengerat kecil dan sejenisnya. Itu sangat menarik,” lanjutnya.
Temuan Iguanodon oleh Thompson, meskipun mengesankan, kemungkinan telah hilang karena tanah liat lunak tempat ia menemukannya.
“Sifat lunak batu tempat batu itu diawetkan berarti batu itu mungkin tidak akan bertahan lama. Jadi kemungkinan besar batu itu tidak akan terlihat atau dapat diakses lagi, yang sangat disayangkan,” kata Thompson.
Ia menambahkan, “Itu membuatnya sangat istimewa, karena hanya sekilas jejak kaki yang menakjubkan ini yang mungkin tidak akan pernah terlihat lagi. Jadi, cukup beruntung saya menemukannya tepat waktu.”
(rns/afr)