Minggu, Februari 2


Jakarta

Wacana student loan atau pinjaman pendidikan untuk perguruan tinggi kembali mengemuka di tengah polemik tingginya biaya kuliah perguruan tinggi negeri. Komisi X DPR meminta pemerintah membentuk program resmi untuk student loan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan program ini masih harus dibicarakan dan dibahas detail di Kementerian Keuangan.

“Itu masih perlu pembahasan cukup panjang dengan Kementerian Keuangan saat ini. Jadi belum ada keputusan ataupun detail yang bisa saya umumkan sekarang. Baru tahapan diskusi,” kata Nadiem di Rapat DPR RI di Gedung DPR RI, Selasa (21/5/2024) kemarin.


Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejauh ini belum ada informasi apapun dari pihak Nadiem ke Kementerian Keuangan soal pembahasan student loan. Dirinya pun tak mau memberikan banyak komentar.

“Belum mendapatkan informasi dan proposalnya jadi aku belum bisa komentar balik,” beber Sri Mulyani ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024).

Akhir Januari lalu, Sri Mulyani sendiri sempat membuka wacana soal pembentukan program student loan resmi dari pemerintah. Hal ini menanggapi hebohnya tawaran pembayaran uang kuliah menggunakan jasa peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) yang terjadi di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dia sempat meminta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Kementerian Keuangan untuk membahas pengembangan student loan. Pada saatnya nanti keputusan akan diumumkan.

“Terkait dengan adanya mahasiswa yang membutuhkan bantuan pinjaman, kita sekarang sebetulnya sedang membahas dalam dewan pengawas LPDP, meminta LPDP untuk kemungkinan mengembangkan yang disebut student loan,” kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024) yang lalu.

Saksikan Live DetikSore:

Simak juga Video ‘Sri Mulyani Menghadap Jokowi, Bahas Masalah di Bea Cukai’:

[Gambas:Video 20detik]

(hal/hns)

Membagikan
Exit mobile version