Rabu, September 25


Jakarta

Nasib insentif mobil hybrid masih belum jelas hingga sekarang. Sebab, meski tak diresmikan, kebijakan tersebut juga tak sepenuhnya ditolak pemerintah. Lantas, bagaimana kelanjutan insentif mobil hybrid di masa depan?

Pada Agustus silam, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pihaknya tak berencana memberikan insentif mobil hybrid. Namun, pernyataannya tak secara tegas menolak aturan tersebut.

Ketika itu, dia hanya mengatakan, belum ada perubahan terhadap kebijakan mobil hybrid. Menurutnya, pembelian kendaraan tersebut masih mengadopsi skema yang berlaku.


Bagaimana nasib insentif mobil hybrid? Foto: Istimewa

Penasaran dengan kejelasan nasib insentif mobil hybrid, redaksi detikOto dan awak media lain meminta kepastian Menko Airlangga di kawasan Jakarta Pusat. Namun, sekali lagi, jawabannya masih terkesan ‘gantung’.

“Selama ini tanpa insentif juga kan penjualannya sudah cukup baik,” demikian respons singkat Airlangga Hartarto saat ditemui seusai acara Green Initiative Conference yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).

Tak puas dengan jawabannya, kami kembali meminta penegasan, apakah insentif tersebut benar-benar tidak akan pernah disahkan? Responsnya lagi-lagi menggantung.

“Pokoknya dipastikan penjualan (mobil hybrid) naik,” kata dia.

Bagaimana nasib insentif mobil hybrid di masa depan?. Foto: Ist.

Sebagai catatan, sejumlah produsen otomotif berharap pemerintah memberikan stimulus berupa insentif mobil hybrid untuk mendorong penjualan roda empat yang lesu. Salah satunya Toyota yang punya banyak produk di segmen tersebut.

Sementara Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia atau Periklindo secara tegas menolak insentif mobil hybrid. Sebab, menurut mereka, kebijakan tersebut memperlambat peralihan masyarakat menuju kendaraan listrik.

(sfn/dry)

Membagikan
Exit mobile version