Minggu, Oktober 20
Jakarta

Bandung, Gunung Pangradinan merupakan sebuah gunung yang berada di perbatasan Kampung Gorowek, Desa Mekarlaksana dengan Kampung Cikancung Girang, Desa Cikancung, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung.

Gunung Pangradinan memiliki ketinggian 1.236 MDPL. Nama Pangradinan sendiri dipercaya berasal dari kata dalam bahasa Sunda, yang terkait dengan pangradian atau tempat bertapa untuk mendapatkan petunjuk atau pencerahan spiritual.

Gunung ini seringkali disakralkan oleh penduduk lokal, sehingga tidak jarang pengunjung merasakan suasana mistis yang kental saat menjelajahinya.


Meskipun demikian, legenda-legenda ini hanya menambah daya tariknya sebagai tujuan wisata alam yang penuh misteri.

Ada beberapa cara untuk pergi ke Gunung Pangradinan yaitu bisa pergi melewati ke timur, ke Cileunyi, kemudian ke Jalan Raya Rancaekek, sebelum berbelok ke arah Majalaya.

Selain itu, ada jalur yang dapat digunakan oleh pendaki untuk pergi ke Gedebage dan Derwati-Ciwastra dari Jalan Terusan Kiaracondong, yang menuju Sapan. Atau, mereka dapat pergi melalui Jalan Laswi Baleendah, yang menuju Majalaya.

Ketiga rute yang disebutkan di atas akan membawa Anda ke Kampung Gorowek, Desa Mekarlaksana, di kaki Gunung Pangradinan. Setelahnya Anda sampai di daerah Ciluluk.

Keluar dari lapangan sepak bola Padaringan perjalanan dari gapura sampai ke puncak Gunung Pangradinan membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit.

Kondisi jalannya sudah sangat terbuka, selebar hampir 5 meter dengan lapisan batuan kerikil dan bongkah batu-batu besar. Semakin mendekati puncak, semakin menarik pemandangan yang bisa kita nikmati.

Di sebelah selatan tampak Gunung Mandalawangi seakan menemani langkah perjalanan, sedangkan di barat dan utara tampak Pegunungan Baleendah, seperti Gunung Bukitcula, Gunung Nini, dan Gunung Geulis.

Tampak pula Cekungan Bandung dengan hamparan sawah yang menghijau.

Tidak ada pembagian pos istirahat di jalurnya, namun beberapa titik bisa dipilih untuk berhenti sejenak, sekaligus berfoto dengan latar belakang pemandangan yang memikat Setibanya di puncak, pendaki bakal disambut dengan hamparan rumput yang membentang.

Untuk sebagian pendaki, hamparan rumput ini mengingatkan pada sabana di Gunung Merbabu. Bahkan sampai ada yang menyebut kalau Gunung Pangradinan adalah Merbabu versi Bandung.

Pendaki lain menjuluki hamparan rumput itu Savana van Bandung atau padang rumput savana dari Bandung. Sabana merupakan hamparan rumput yang luas dan diselingi beberapa pohon lain.

Terdapat beberapa puncak di Gunung Pangradinan. Terdapat tiga puncak yang menonjol keberadaannya. Puncak pertama di sebelah utara, atau berada di kiri pada saat tiba.

Tampak tanda-tanda bekas pemasangan tenda di puncak ini. Puncak kedua ada di sebelah kanan atau sebelah selatan. Puncak ini lebih tinggi dari puncak yang lainnya dan memiliki hamparan rumput lebih luas.

Dari puncak ini terlihat jelas Gunung Mandalawangi di samping selatannya. Ada pula sebuah makam atau petilasan berbentuk makam yang dipagari dengan kayu di antara hamparan rumputnya.

Membagikan
Exit mobile version