Jumat, September 20


Cape Town

Tidak lengkap rasanya jika berwisata ke Afrika Selatan tanpa mengunjungi Tanjung Harapan atau Cape of Good Hope. Tanjung Harapan merupakan tempat wisata wajib!

Destinasi ini penuh dengan nilai sejarah dan bentang geografi yang menakjubkan, serta penuh dengan keajaiban. Tanjung Harapan merupakan titik paling barat daya dari benua Afrika (the most south-western point of the African Continent).

Selama ini banyak orang mengira kalau Tanjung Harapan ini adalah ujung selatan dari benua Afrika. Namun hal ini kurang tepat, karena titik paling selatan bukan di Tanjung Harapan tetapi Cape Agulhas.


Tanjung Harapan berjarak sekitar 67 km dari Cape Town atau dapat ditempuh selama kurang lebih 1 jam 15 menit dengan menggunakan mobil.

Harga Tiket

Harga tiket masuk ke Kawasan wisata Tanjung Harapan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu untuk warga negara Afrika Selatan, Southern African Development Community (SADC), dan Standard Fee untuk Turis Asing.

Harga tiket dewasa untuk warga negara Afrika Selatan, SADC, dan turis asing secara berturut-turut adalah 85 rand (Rp75.000), 170 rand (Rp 150.000), dan 340 rand (Rp 300.000). Sedangkan untuk tiket anak-anak 40 rand (Rp 36.000), 85 rand (Rp 75.000), dan 185 rand (Rp 163.000).

Pengunjung juga dapat bersepeda dengan membawa sepeda sendiri dengan membayar biaya tambahan sebesar 97 rand (Rp 86.000) atau 92 rand (Rp 81.000) atau 345 rand (Rp 305.000).

Di samping itu, warga lokal juga dapat membawa boats di area ini dengan membayar biaya tambahan 180 rand (Rp 160.000). Jam buka kawasan wisata ini didasarkan pada musim.

Untuk musim panas (summer) dari bulan Oktober sampai dengan Maret, adalah dari jam 6 pagi – 6 sore. Sedangkan, ketika musim dingin (winter) dari bulan April – September, Tanjung Harapan buka dari jam 7 pagi – 5 sore.

Sejarah Tanjung Harapan

Berdasarkan sejarah, Tanjung Harapan ditemukan oleh pelaut Protugis yang Bernama Bartolomeus Diaz pada akhir abad ke-15. Awalnya area ini dinamakan Tanjung Badai (Cape of Storms) karena di tempat ini angin dan arusnya berbahaya dan menyebabkan banyak kapal karam.

Hal ini dikarenakan adanya pertemuan arus hangat Mozambik – Agulhas dari Samudera Hindia dan arus dingin Benguela dari Samudera Atlantik.

Namun kemudian, area ini dinamakan Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) karena membawa harapan yang baik dan besar bagi bangsa Portugis untuk menjelajah belahan dunia timur.

Secara geografi, Tanjung Harapan adalah sebuah tanjung berbatu di pesisir Atlantik dari Cape Peninsula di Afrika Selatan. Area ini menawarkan pemandangan yang spektakuler yang sangat indah.

Di dalam kawasan wisata ini juga terdapat keanekaragamanan flora dan fauna. Saat berada di sana kami melihat beraneka jenis burung, baboons, burung unta (ostrich), antelope dan lain sebagainya.

Cape Point

Pengunjung juga harus mengunjungi Cape Point yang berada di Kawasan Cape of Good Hope. Di sana, kita bisa mengunjungi mercusuar tua yang Bernama “Cape Point Lighthouse”.

Pengunjung bisa mengendarai kereta gantung (funicular) yang dinamakan Flying Dutchman selama kurang lebih 3 (tiga) menit.

Kereta gantung ini dinamakan Flying Dutchman yang diambil dari legenda kapal hantu yang akan muncul di sekitar Tanjung Harapan selama badai yang kacau dan mencekam.

Selepas menaiki kereta gantung, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan mendaki sejumlah tangga untuk bisa sampai mercusuar.

Kabarnya, dari atas mercusuar pengunjung dapat melihat warna laut yang berbeda di sisi Samudera Hindia dan Samudera Atlantik. Dari atas mercusuar, pengunjung dapat menikmati pemandangan yang spektakuler.

Tebing-tebing tinggi, Pantai-pantai cantik, dan pemandangan yang menakjubkan, objek wisata ini benar-benar menarik untuk dinikmati. Ada toko souvenir yang bisa dikunjungi di Cape Point untuk membeli sejumlah kenang-kenangan yang bisa dibawa pulang.

Bagaimana tertarik untuk berpetualang sampai di ujung Benua Afrika?

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version