Minggu, September 29


Jakarta

PSSI janji akan lebih tegas menegakkan aturan lisensi klub. Menyiapkan sanksi menjadi caranya.

Club licensing merupakan persyaratan yang mesti dipenuhi tim sepakbola Indonesia, untuk diakui sebagai tim profesional. Ada lima hal yang menjadi persyaratan utamanya, yakni Sporting, Infrastucture, Personnel & Administrative, Legal, dan Financial.

PSSI berjanji akan lebih tegas menegakkan aturan itu. Ketua Umum Erick Thohir menyatakan alasan pentingnya penegakan aturan itu dalam kompetisi sepakbola nasional.


“Liga perlu mengambil langkah-langkah tegas untuk memastikan integritas dan profesionalisme dalam industri ini,” kata Erick Thohir saat memberikan keterangan di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Salah satu langkah yang akan diambil PSSI adalah menetapkan sanksi apabila ada klub yang masih ‘bandel’ soal lisensi. Dendanya bersifat administratif tahun ini, dan akan dihukum pengurangan poin jika tak dibenahi pada musim berikutnya.

“Pencabutan lisensi atau sanksi administratif ini diharapkan dapat memberikan sinyal kuat kepada klub-klub untuk mematuhi pedoman dan standar yang telah ditetapkan,” ujar Erick.

PSSI sendiri akan mengajak seluruh pemangku kepentingan sepakbola Indonesia, baik klub, pemain, pelatih, maupun suporter, untuk bersama-sama mendukung langkah-langkah ini. Termasuk PT LIB, selaku operator kompetisi, yang diminta menjadi perpanjangan tangan PSSI untuk menegakkan aturan ini.

PSSI menginstruksikan ke kami dalam kaitan kewajiban mematuhi regulasi yang ditetapkan AFC soal lisensi klub. Hanya ada 8 klub yang lolos, oleh karena itu LIB sudah membuat kebijakan klub lisensi keharusan untuk semua klub, kami akan punish klub-klub yang tidak lolos,” tutur Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus.

“Oleh karena itu, musim depan selain hanya yang lolos klub lisensi, maka ada beberapa tahapan punishment lainnya. Akan ada remedial ke klub-klub yang tidak lolos, untuk dilimpahkan Departemen Klub Lisensi dari PSSI ke LIB, sehingga kami bisa mengakselerasi klub-klub soal pembinaan,” ucapnya.

Club Licensing Committee PSSI sendiri sudah mengadakan rapat pada 15 Mei di Jakarta. Hasilnya menetapkan beberapa klub yang dinilai lisensinya sudah sesuai dengan regulasi. Komite itu dipimpin Ketua Komite Lisensi, Timmy Setiawan dengan anggota Yakub Adi Krisanto, Asep Saputra, M. Hanafing Ibrahim, dan Juninho Widjaja.

Dalam PSSI Club Licensing Department, terdapat 18 klub Liga 1 dan 23 klub Liga 2 yang melakukan apply sejak pertengahan tahun lalu, untuk musim 2023/2024. Namun dalam prosesnya, hanya 9 klub liga 2 memenuhi dokumen untuk masuk ke sistem Club Licensing Administration System (CLAS).

Hasil rapat Komite Lisensi Klub pada 15 Mei

Regulasi AFC Champions League 2:

Granted : Bali United FC, Borneo FC Samarinda dan Persik Kediri

Granted with Sanction : Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung dan Persija Jakarta

Regulasi AFC Challenge League :
Granted : Bali United FC, Borneo FC Samarinda, Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, PSIS Semarang, Persik Kediri dan Rans Nusantara FC

Regulasi Liga 1 :
Granted : Bali United FC, Bhayangkara Presisi Indonesia FC, Borneo FC Samarinda, Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persik Kediri, PSIS Semarang dan Rans Nusantara FC

Regulasi Liga 2 :
Granted with Sanction : Deltras FC

(mro/yna)

Membagikan
Exit mobile version