Minggu, September 29

Bandung

Pengguna internet Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Tren tersebut perlu diimbangi dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan talenta digital yang cakap guna mendongkrak ekonomi digital Indonesia di masa mendatang.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi selama 10 tahun terakhir di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menjangkau wilayah yang lebih luas dan diklaim merata.

“Pertumbuhan angka pengguna internet itu juga telah menjadi daya ungkit bertumbuhnya ekonomi digital di Indonesia. Pada tahun 2030, diproyeksikan ekonomi digital kita bertumbuh sampai USD 366 Miliar,” ujar Nezar di Kantor Pusat Pos Indonesia di Bandung, Jumat (27/9/2024).


Menurut Wamenkominfo bahwa pada tahun 2030, Indonesia berkontribusi hampir 40% terhadap total pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. Potensi tersebut perlu direspon dengan tepat.

“Artinya apa? Artinya kita pasar yang sedang bertumbuh dengan cukup bergairah, kita adalah emerging market dalam soal ekonomi digital,” kata Nezar.

Tak hanya soal infrastruktur telekomunikasi, Indonesia juga membutuhkan sebanyak sembilan juta talenta digital agar potensi ekonomi digital tersebut dilepas begitu saja di masa depan.

Oleh karena itu, Nezar meminta seluruh ekosistem industri telekomunikasi, pos, dan informatika saling berkolaborasi mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital.

Disampaikan pria berkacamata ini, industri telekomunikasi, pos, dan informatika memberikan kontribusi pemasukan yang besar untuk negara sehingga berperan penting dalam mendorong kemajuan Indonesia.

“Jadi betapa pentingnya komunitas telekomunikasi, informatika, dan industri yang menopangnya, ekosistem yang menghidupinya, untuk kemajuan bangsa kita,” pungkasnya.

Bertepatan dengan Hari Bhakti Postel ke-79, Kominfo memaparkan capaian sektor pos yang dinilai berkembang pesat dengan jumlah kantor pos pada tahun 2022 mencapai 16.984 titik di seluruh Indonesia. Keberadaannya telah menjangkau 100% kota dan kabupaten, termasuk di 940 lokasi terpencil.

Di bidang infrastruktur telekomunikasi, penggelaran jaringan kabel serta optik Palapa Ring telah dimanfaatkan oleh masyarakat dengan tingkat utilisasi mencapai 766 Gbps.

Pemeritah juga melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo telah meluncurkan Satelit Indonesia Raya (Satria-1) dan membangun Base Transceiver Station (BTS) di 6.665 desa dan kelurahan.

Sementara di bidang penyiaran, melalui program Analog Switch Off (ASO), saat ini penyiaran digital telah menjangkau sebesar 76,44% penduduk Indonesia.

(agt/fay)

Membagikan
Exit mobile version