Minggu, Desember 15


Jakarta

Bus yang tidak lolos uji kelayakan akan mendapatkan stiker silang merah. Para pemudik saat libur natal dan tahun baru diimbau jangan menumpangi bus tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan uji kelaikan terhadap sejumlah perusahaan oto (PO) bus, namun masih ditemukan adanya bus-bus yang tak layak beroperasi.

Yani menyampaikan bahwa bus-bus yang dinyatakan tak layak beroperasi kemudian dipasangi stiker atau tanda silang berwarna merah, yang berarti dilarang beroperasi.


“Stiker merah, tanda coret, tanda silang merah (dipasang ke bus tak lolos uji kelaikan),” kata Yani dikutip dari detikNews, belum lama ini.

Yani mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak naik bus yang telah memiliki tanda silang merah. Hal itu perlu menjadi perhatian masyarakat semi mencegah potensi yang tidak diinginkan.

Dia juga menegaskan, apabila ada bus yang tetap beroperasi meski telah memiliki stiker silang merah, maka armada tersebut akan segera ditilang lalu dikandangkan.

“Kalau ada tanda silang merah nggak boleh, kita tilang, kitakandanginaja, nggak boleh lewat-lewat, demi keselamatan,” tegas Yani.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub terdapat 32.130 bus yang layak beroperasi. Jumlah itu terdiri dari 14.044 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), 16.266 bus pariwisata, dan 1.820 bus Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP).

Selain itu, Kemenhub juga akan memantau arus penumpang di 113 terminal yang terdiri dari 80 terminal pada jalan arteri, dan 33 terminal pada akses in/out jalan tol.

Dalam kesempatan itu, Ahmad Yani juga menyampaikan prediksi puncak arus mudik libur Natal dan tahun baru 2025. Dia mengatakan ada dua kali puncak arus mudik pada Natal dan tahun baru.

“Kemudian puncak mudik di darat diperkirakan antara tanggal 24 dan 25 (Desember 2024), itu puncak pertama. Puncak keduanya tanggal 30 dan 31 (Desember 2024),” ucapnya.

Ahmad juga menyampaikan prediksi arus balik. Dia mengatakan puncak arus balik akan terjadi pada awal Januari 2025.

“Arus baliknya perkiraan kita mulai tanggal 1 dan 2 (Januari 2025),” ujarnya.

Ahmad memperkirakan masih banyak warga yang balik dari liburan tahun baru pada 3, 4, dan 5 Januari 2025. Dia mengatakan Kemenhub telah menyiapkan posko untuk memperlancar arus mudik akhir tahun.

“Tadinya posko kita sampai tanggal 3 (Januari 2025), tetapi melihat perkembangan hasil survei yang dilakukan BKT (Badan Kebijakan Transportasi) ternyata tanggal 3, 4, 5 (Januari) masih tinggi. Maka posko kita mundurkan lagi sampai tanggal 5. Ini untuk menjaga dan mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” ucapnya.

(riar/lua)

Membagikan
Exit mobile version