Jumat, Oktober 11


Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya hilirisasi untuk menambah nilai dari bahan hasil tambang, terutama di sektor ESDM. Jokowi meminta agar kebijakan itu tidak berhenti begitu saja dengan alasan apa pun.

Hal itu diungkap Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara HUT Pertambangan dan Energi di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024). Jokowi menyebutkan sudah ratusan tahun Indonesia hanya mengirim hasil tambang, sementara negara lain yang menikmati keuntungan lebih besar karena bisa mengolah.

“Kemudian, yang pertama yang ingin saya sampaikan bahwa nilai tambah di sektor ESDM ini sangat penting sekali. Karena nilainya sangat besar sekali. Nilai tambah harus ada di dalam negeri. Bukan mentahan yang kita kirim kemudian yang menikmati negara-negara lain. Nggak bisa seperti itu lagi,” kata Jokowi.


“Kesempatan kerja malah tercipta di sana, keuntungan malah mereka yang nikmati. Enggak bisa. Kita sudah 400 tahun lebih mengirim barang-barang mentah ke luar negeri. Yang kaya mereka, yang menjadi negara maju mereka, kita tidak bisa melompat,” lanjutnya.

Jokowi mengingatkan pentingnya hilirisasi. Ia meminta agar program itu terus lanjut dan tidak berhenti karena alasan apapun.

“Inilah yang sering saya sampaikan pentingnya hilirisasi. Industrial downstreaming. Penting sekali. Jangan ada yang mundur untuk satu masalah ini dengan alasan apapun,” ujarnya.

Jokowi lantas menyinggung beberapa smelter yang kini berhasil dibangun di Indonesia. Ia mengatakan sebelumnya para perusahaan tambang tidak ada yang membangun smelter di dalam negeri sehingga Indonesia tak merasakan keuntungan lebih.

“Bayangkan, seperti Freeport, setahun mengolah 3 juta konsentrat tembaga, sudah 50 tahun lebih mereka mengolah itu. Smelternya ada di mana? Tidak di dalam negeri. Itu yang gede sekali. Newmont, Amman, 900 ribu ton konsentrat tembaga yang sekian tahun juga diolah di luar,” katanya.

Jokowi mengapresiasi Kementerian ESDM atas upayanya membujuk para perusahaan tambang untuk membangun smelter di dalam negeri.

“Oleh sebab itu, saya memberikan apresiasi, sangat menghargai, upaya keras Kementerian ESDM beserta seluruh jajaran yang sampai hari ini kita telah memiliki smelter lebih dari 100,” ucap Jokowi.

“Dan itu adalah buah kerja keras bapak ibu sekalian, konsisten untuk berani mengatakan tidak harus dibangun di sini smelternya, dibangun di sini industrinya beserta turun-turunannya. Memang ini baru masuk ke smelter sehingga industri turunan itu juga harus didorong,” imbuhnya.

(eva/fas)

Membagikan
Exit mobile version