Minggu, Oktober 6


Jakarta

Francesco Bagnaia terus memepet Jorge Martin dalam perburuan gelar MotoGP 2024. Martin dituntut untuk tidak membuang angka lagi di sisa kompetisi, seperti tahun lalu.

Martin mengalami banyak hal di MotoGP 2023, mulai dari kesulitan di awal musim hingga akhirnya kalah bersaing memperebutkan trofi.

Ada beberapa momen yang bikin Martin tersungkur dari perebutan MotoGP 2023. Pertama, dia gagal finis dalam balapan utama MotoGP Mandalika 2023 usai terjatuh saat memimpin lomba.


Lalu penampilan buruk Martin di Qatar 2023 seolah telah membuka jalan bagi Bagnaia untuk mempertahankan titel juara MotoGP. Kemudian rider Pramac Ducati itu tampak begitu terpukul dan menangis setelah jatuh di MotoGP Valencia.

Martin kehilangan kesempatannya untuk jadi juara dunia 2023. Martin mengaku banyak mengalami tekanan.

Tahun lalu, MotoGP Jepang dimenangkan oleh Martin, meskipun balapan diwarnai white flag hingga red flag.

Kini Martin diasapi Bagnaia dalam MotoGP Jepang 2024. Martinator start dari posisi 11 tapi mampu finis kedua.

Martin kini makin dewasa. Dia tak mau gegabah untuk bisa tampil ngotot. Martin membaca pergerakan Bagnaia yang jago soal manajemen ban, apalagi Martin sadar dia membalap dari garis belakang.

“Oke, Jorge, Anda harus berhenti. Aku finis dengan 20 poin. Pecco (Bagnaia) sangat kuat. Anda tahu dia adalah jagonya manajemen ban. Tapi saya merasa pede dari garis belakang bisa tampil hingga bertarung di garis terdepan,” jelas Martin.

Kemenangan ganda di MotoGP Jepang 2024 bikin Bagnaia memperkecil selisih poin dengan Martin. Sebelum MotoGP Jepang 2024, Bagnaia berselisih 21 poin dari Martin yang ada di puncak klasemen sementara MotoGP 2024. Setelah MotoGP Jepang 2024, selisih poin Bagnaia dengan menjadi 10 poin.

Martin sendiri memang gagal mengulangi performa apiknya seperti seri sebelumnya di Sirkuit Mandalika. Pada sprint race di Sirkuit Motegi, Martin hanya finis keempat. Lanjut pada balap utama hari Minggu, Martin finis di posisi kedua di belakang Bagnaia.

Martin meyakini akan terjadi banyak drama di depan. Namun, dia sudah mewanti-wanti agar tidak kehilangan poin lagi. Tinggal empat balapan lagi: Australia, Thailand, Malaysia, dan Valencia.

“Tentunya, terakhir Sprint dan sekarang (dia menang), (harus bertarung) sampai akhir. Rasanya jadi lebih berat. Pecco adalah pebalap yang hebat. Saya beruntung di sini. Di banding tahun lalu aku merasa lebih baik,” kata Martin.

“Kadang di beberapa balapan Pecco di satu sisi lebih baik, kadang saya di satu sisi lebih baik, targetnya adalah terus bertarung sampai Valencia, saya punya kesempatan untuk menang,” jelas dia.

(riar/lua)

Membagikan
Exit mobile version