Selasa, Oktober 8


Jakarta

Sering kali orang-orang terdekat mentraktir kita untuk makan di restoran. Namun jangan aji mumpung. Pakar etiket mengungkap hal-hal yang perlu diperhatikan saat kita ditraktir makan.

Mentraktir makan orang lain menjadi budaya yang cukup populer di Indonesia. Biasanya dilakukan saat seseorang sedang merayakan ulang tahun, momen spesial, atau sekadar ingin merayakan sebuah pencapaian.

Si pentraktir akan mengajak orang-orang di sekitarnya untuk makan di restoran. Mereka membayar seluruh tagihan makan orang yang berpartisipasi.


Sebagai orang yang ditraktir, ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut pakar etiket, Ellen Tendean. Dalam unggahan Instagram @ellen.tendean (31/7/2024), ia menjabarkannya.

Hindari aji mumpung saat ditraktir oleh teman makan di restoran. Foto: Getty Images/Edwin Tan

Pertama, ketahui bahwa ketika seseorang mengajak kamu makan di restoran, bukan berarti ia wajib membayari kamu makan. Antisipasi dengan berpikir bahwa biaya makan akan dibayar sendiri-sendiri atau patungan.

“Kalau kalian diajak makan di restoran yang harga makanannya cukup tinggi dan kalian tidak memiliki dana cukup, katakan secara terbuka bahwa kalian sedang tidak ada dana untuk makan di sana,” ungkap Ellen Tendean.

Jika perlu, kamu bisa memberi alternatif restoran yang lebih murah dan mampu membeli sajian di sana. “Hindari mengiyakan ajakan ke restoran mahal, lalu tidak memesan apa-apa,” sambung Ellen Tendean.

Ia juga mengatakan hindari menolak ajakan traktir makan tanpa alasan yang jelas. Lebih baik jujur dari awal.

Jangan tanyakan total tagihan makan jika sudah ditraktir karena akan membuat pentraktir merasa risih. Foto: Getty Images/Edwin Tan

Lalu ketika ditraktir, pilih makanan yang harganya sedang. Ellen Tendean mengungkap, “Jika teman yang mentraktir memilih terlebih dahulu, pilihlah harga yang kurang lebih sama dengan pilihannya.” Hindari memilih makanan yang paling mahal karena ini aji mumpung.

Saat pembayaran, jangan tanya total harga makanan yang sudah disantap karena bisa membuat si pentraktir merasa risih. “Kecuali jika kalian memang berniat untuk patungan atau membayar masing-masing,” ungkap pakar etiket ini.

Jika seseorang tidak menunjukkan tanda-tanda ingin mentraktir, jangan pernah meminta “traktir dong” meski dia jauh lebih mampu dari kalian.

Kalaupun memang ditraktir, setelah selesai makan, ingat untuk ucapkan terima kasih dengan tulus dan suara yang jelas. “Ini hukumnya wajib,” tutup Ellen Tendean.

(adr/odi)

Membagikan
Exit mobile version