Jakarta –
Doomsday Clock atau Jam Kiamat 2025 diatur ulang setiap awal tahun. Saat ini para ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of Atomic Scientists (BAS) bersiap mengumumkan analisis mereka tentang kondisi Bumi terkini dan mengumumkan Jam Kiamat 2025.
Mengutip laman resmi BAS, ilmuwan akan mengumumkan posisi Jam Kiamat 2025 pada Selasa, 28 Januari pukul 10.00 (EST), 15.00 (GMT), dan 16.00 (CET). Pengumuman tersebut dapat disaksikan secara online melalui siaran langsung di kanal YouTube @BulletinAtomic.
“Untuk tahun 2025, Bulletin’s Science and Security Board (SASB) akan mempertimbangkan berbagai ancaman global dalam pengaturan Jam Kiamat, termasuk proliferasi senjata nuklir, teknologi disruptif seperti kecerdasan buatan, perang Rusia-Ukraina, perang Israel-Hamas, konflik Israel-Hizbullah, ancaman biologis, dan krisis iklim yang berkelanjutan,” demikian pernyataan BAS.
Apa Itu Jam Kiamat
Jam Kiamat adalah jam simbolis yang mewakili kemungkinan risiko bencana global buatan manusia. Simbol ini dikelola sejak tahun 1947 oleh ilmuwan BAS di University of Chicago, Amerika Serikat.
BAS menjadi organisasi yang menilai kemajuan ilmu pengetahuan dan risikonya pada manusia. Mereka membuat Jam Kiamat sebagai pengingat kepada umat manusia agar tidak melakukan kerusakan yang menghancurkan Bumi.
Jam Kiamat Tak Bergerak
Sejak 2023, jarum Jam Kiamat tetap berada pada posisi 90 detik menjelang tengah malam. Posisi ini merupakan waktu terdekat dengan tengah malam yang pernah terdekat menuju kehancuran, yang menggarisbawahi gentingnya bahaya bersejarah di zaman kita.
Di 2024 pun ilmuwan mengungkap kenyataan pahit krisis yang dihadapi umat manusia. Risiko nuklir, krisis iklim dan alam, pandemi, dan teknologi yang mengganggu berdampak pada orang-orang di seluruh dunia.
Doomsday Clock atau Jam Kiamat tahun ini disetel ulang pada 23 Januari 2024. Ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) memberikan pernyataan resmi bahwa Jam Kiamat masih 90 detik menuju kehancuran.
Tidak bergeraknya jarum Jam Kiamat dari 2023 hingga 2024 bukan pertanda kestabilan, melainkan Bumi tengah mengalami tren buruk yang konsisten mengarah pada bencana global.
Pada pengumuman Jam Kiamat 2025, para ahli terkemuka akan memaparkan diagnosis mereka tentang keadaan ancaman eksistensial saat ini.
(rns/fay)