Rabu, Juli 3

Jakarta

Doomsday Clock atau Jam Kiamat tahun ini disetel ulang pada 23 Januari 2024. Ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) memberikan pernyataan resmi bahwa Jam Kiamat masih 90 detik menuju kehancuran.

Tidak bergeraknya jarum Jam Kiamat tahun 2023 di tahun 2024 bukan pertanda kestabilan, melainkan Bumi tengah mengalami tren buruk yang konsisten mengarah pada bencana global.

Jam Kiamat bukan artinya alat pengukur waktu kiamat secara harfiah. Jam Kiamat adalah jam simbolis yang mewakili kemungkinan risiko bencana global buatan manusia. Simbol ini dikelola sejak tahun 1947 oleh ilmuwan BAS di University of Chicago, Amerika Serikat.


BAS menjadi organisasi yang menilai kemajuan ilmu pengetahuan dan risikonya pada manusia. Mereka membuat Jam Kiamat sebagai pengingat kepada umat manusia agar tidak melakukan kerusakan yang menghancurkan Bumi.

Foto: Jamie Christiani/Bulletin of the Atomic Scientists

Waktu Terdekat Menuju Kehancuran

Ada banyak alasan yang membuat ilmuwan menetapkan jarum Jam Kiamat berada di angka 90 detik menuju kehancuran. Perang di Ukraina dan meningkatnya ketergantungan terhadap senjata nuklir meningkatkan risiko eskalasi nuklir.

China, Rusia, dan Amerika Serikat menghabiskan banyak uang untuk memperluas atau memodernisasi persenjataan nuklir mereka, sehingga menambah bahaya perang nuklir karena kesalahan atau kesalahan perhitungan.

Pada tahun 2023, Bumi mengalami rekor tahun terpanas, dan banjir besar, kebakaran hutan, serta bencana terkait iklim lainnya yang berdampak pada jutaan orang di seluruh dunia. Sementara itu, perkembangan pesat dan mengkhawatirkan dalam ilmu pengetahuan hayati dan teknologi disruptif lainnya semakin cepat, sementara pemerintah hanya melakukan sedikit upaya untuk mengendalikannya.

Ilmuwan menetapkan Jam Kiamat pada dua menit menjelang tengah malam pada tahun 2019 dan 100 detik menjelang tengah malam pada tahun 2022. Tahun 2023, mereka menyatakan keprihatinan yang semakin besar dengan memindahkan Jam Kiamat ke 90 detik menuju tengah malam. Ini adalah waktu terdekat dengan terjadinya bencana global dalam sejarah Jam Kiamat. Sebagian besar karena ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina.

“Hari ini, kami sekali lagi menyetel Jam Kiamat pada 90 detik menjelang tengah malam karena umat manusia terus menghadapi tingkat bahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya,” demikian pernyataan ilmuwan seperti dikutip dari situs resmi Bulletin of the Atomic Scientists.

Mereka menyebut keputusan ini tidak boleh dianggap sebagai tanda bahwa situasi keamanan internasional telah mereda. Sebaliknya, para pemimpin dan masyarakat di seluruh dunia harus menganggap pernyataan ini sebagai peringatan keras dan segera memberikan tanggapan, seolah-olah hari ini adalah momen paling berbahaya dalam sejarah modern, karena mungkin saja demikian.

“Namun dunia bisa menjadi lebih aman. Jam bisa bergerak menjauh dari tengah malam. Seperti yang kami tulis tahun lalu, dalam masa bahaya global yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, diperlukan tindakan bersama, dan setiap detik sangat berarti. Hal itu juga berlaku pada masa kini,” kata para ilmuwan.

(rns/fay)

Membagikan
Exit mobile version