Kamis, Juli 4


Jakarta

Proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sedang dikebut pemerintah. PT Hutama Karya (Persero) atau HK selaku BUMN yang mendapat penugasan menggarap proyek ini menargetkan keseluruhan ruas tol Tahap I dan sebagian ruas Tol Tahap II rampung pada 2024 ini.

Direktur Utama HK Budi Harto mengatakan dari keseluruhan penugasan pembangunan JTTS sepanjang 2.854 km, hingga saat ini telah terbangun jalan sepanjang 800 km.

“Sampai 25 Juni 2024, HK telah membangun 800 km jalan serta direncanakan Tahap I dan sebagian Tahap II selesai 2024 ini,” kata Budi Harto, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Komisi XI DPR RI di Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2024).


Dari jumlah penugasan tersebut, lanjut Budi, pengerjaan pembangunannya dibagi ke dalam 4 tahapan. Tahap 1 sampai dengan saat ini terdapat 9 ruas telah beroperasi secara penuh dan sisanya akan operasi juga konstruksi.

“Ini Insyaallah akan selesai akhir tahun ini (2024),” kata Budi.

Tahap 2 merupakan backbone yang menghubungkan Palembang dengan Pekanbaru. Lalu tahap 3 merupakan backbone berkelanjutan yang akan menghubungkan Pekanbaru sampai Aceh, dan tahap 4 merupakan ruas border. Sampai 25 juni 2024 HK telah membangun 800 km serta direncanakan sebagian tahap 2 selesai 2024 ini.

Lebih lanjut, Budi juga merinci ruas-ruas tol yang telah beroperasi. Hal ini antara lain ruas Medan-Binjai yang sudah diambil Indonesia Investment Authority (INA), lalu Pekanbaru-Dumai, Palembang-Indralaya, Terbanggi Besar-Kayu Agung, Bakauheni-Terbanggi Besar, Taba Penanjung-Bengkulu, dan Simpang Indralaya-Muara Enim.

Sementara yang telah beroperasi sebagian dan masih konstruksi antara lain Sigli-Banda Aceh, Binjai Langsa Seksi Binjai-Pangkalan Brandan, Kisaran-Indrapura, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Siantar, Padang Sicincin, dan Pekanbaru-Koto Kampar.

“Sedangkan ruas JTTS tahap 2 sudah mulai dikonstruksi dan ruas Tol Junction Bypass Pekanbaru,” imbuhnya.

Selaras dengan penyelesaian pelaksanaan pembangunan JTTS, Budi mengatakan, HK telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 131,14 triliun dalam periode 2015-2024. Total penyerapan dana PMN ini hingga 25 Mei 2024 mencapai Rp 91,85 triliun atau 69,5%. Sebagian besar yang belum terserap adalah PMN yang baru diterima Desember 2023 dan pada bulan April 2024.

Budi mengatakan, saat ini pihaknya mengajukan permintaan PMN kembali sebesar Rp 1 triliun yang bersumber dari cadangan investasi negara. Hal ini akan digunakan untuk penyelesaian ruas Tol Palembang-Betung yang sebelumnya digarap PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Secara keseluruhan, kebutuhan investasi untuk ruas ini mencapai Rp 15,47 triliun.

“HK telah menerima Rp 13,42 triliun pada PMN 2024 dan kekurangannya dipenuhi dengan pengajuan PMN 2024 periode 2 dari cadangan investasi sebesar Rp 1 triliun,” kata dia.

Menurutnya, keberadaan Tol Kapal Betung ini sangat penting dalam menyelesaikan backbone atau tulang punggung JTTS dari Bakauheni sampai dengan Jambi. Ruas ini ditargetkan selesai pad Triwulan III tahun 2025.

“Tanpa adanya tambahan PMN, penambahan PMN akan berdampak positif pada proyeksi keuangan korporasi. Hal ini bisa dilihat dari penurunan beban bunga jika dibandingkan tanpa PMN,” ujar dia.

Lihat juga Video ’10 Tahun Trans Sumatera Rintis Kekuatan Baru Ekonomi RI’:

[Gambas:Video 20detik]

(shc/kil)

Membagikan
Exit mobile version