Sabtu, Oktober 12


Jakarta

Kevin Diks menempuh perjalanan panjang sebelum salaman dengan Ketum PSSI Erick Thohir. Namanya sudah diwacanakan dinaturalisasi sejak 2020.

Dalam wawancara dengan detikSport dan dua media Indonesia lainnya pada 2020, Diks menyatakan minatnya membela Timnas Indonesia. Sayang keinginan itu tidak disambut PSSI era kepemimpinan Mochamad Iriawan.

“Usia yang tidak mungkin kita masukkan ke dalam skuad timnas Indonesia di Piala Dunia 2021. Karena kita mencari pemain yang masih berumur 18 dan 19 tahun,” kata Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi pada 23 September 2020.


“Ini yang pernah dialami Ezra Walian sehingga gagal melakoni pertandingan-pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2020. Ezra tidak bisa memperkuat Indonesia karena dia pernah bermain di timnas Belanda di level yunior pada kompetisi resmi UEFA,” ujarnya menjelaskan.

Seiring berjalannya waktu, karier Kevin Diks meningkat setelah pindah ke klub top Denmark yakni FC Copenhagen. Bersama klub itu Diks juara Danish Superliga pada 2021/22 dan 2022/23 serra sekali juara Danish Cup 2022/23.

Bersama Copenhagen pula Diks main reguler di Liga Champions. Di kompetisi itu ia berkesempatan main lawan klub-klub top Eropa seperti Borussia Dortmund, Sevilla, Manchester City, Manchester United, hingga Bayern Munich.

PSSI pun akhirnya mulai melirik Diks untuk dinaturalisasi. Entah seolah ingin balas dendam atau sakit hati, giliran Diks yang ogah merespons pendekatan PSSI.

“Kami berkomunikasi terus, cuma harus hati-hati karena belajar dari kasus sebelumnya supaya ini tidak gagal. Kami sampai sekarang belum umumkan karena kami proses dulu kalau semua sudah matang nanti baru kita coba beri tahu kepada publik,” kata anggota Komite Eksekutif PSSI Hasani Abdulgani, saat dikonfirmasi soal Kevin Diks, pada awal Desember 2021.

“Jadi proses dokumentasi itu yang hari ini sudah oke itu ada tiga, tapi yang satu (Kevin Diks) belum. Tapi kami mau umumkan kalau semuanya sudah clear. Jadi kami bicara tiga orang, tapi sampai sekarang empat pemain itu masih terbuka komunikasinya bersama kami,” ujarnya menambahkan.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong pun akhirnya memilih mencoret Kevin Diks dari daftar pemain keturunan untuk dinaturalisasi. Shin Tae-yong disebut memilih pemain pengganti yang lebih bisa kooperatif.

“Mungkin karena (Kevin Diks) terlambat respons, pelatih (Shin Tae-yong) mencari pemain yang lain,” kata Hasani Abdulgani kepada detikSport pada akhir Desember 2021.

Nama Diks pun perlahan-lahan hilang dari peredaran publik sepakbola Indonesia, sampai akhirnya ia main oke lawan Manchester United pada Oktober 2023. Wacana untuk menaturalisasi Diks pun muncul lagi, kebetulan Diks juga tidak kunjung dipanggil oleh Timnas Belanda.

Pada pertengahan Desember 2023, Diks datang ke Jakarta. Namun saat itu ia hanya berlibur, kegiatan yang memang ia biasa lakukan saat rehat kompetisi.

Sejak saat itu Diks pun terus diwacanakan untuk dinaturalisasi Indonesia, sampai akhirnya Erick Thohir angkat bicara soal hal ini tiga hari lalu atau pada, Rabu (9/10). Dan akhirnya drama perjalanan panjang Diks untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) akan dimulai.

“Makan siang sama pemain FC Copenhagen yang punya keturunan Indonesia, nggak lupa salaman. Selamat bergabung di Timnas Indonesia, @kevindiks2,” tulis Erick Thohir.

Jika proses naturalisasinya bisa berjalan cepat, Diks berpotensi debut bulan depan. Timnas Indonesia punya dua agenda lanjutan laga kandang Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang pada 15 November dan Arab Saudi pada 19 November.

(mro/aff)

Membagikan
Exit mobile version