Rabu, Januari 8


Jakarta

Jakarta tercatat sebagai kota termacet ketujuh di dunia. Itu berdasarkan Global Traffic Scorecard 2024 yang dirilis INRIX, perusahaan analisis data lalu lintas asal Amerika Serikat.

Dalam studi INRIX itu, Jakarta naik peringkat. Tahun lalu, Jakarta menduduki nomor 10 kota termacet di dunia. Di tahun ini, INRIX mendata Jakarta menduduki peringkat ketujuh kota termacet di dunia.


Berdasarkan studi INRIX itu, dalam satu tahun setiap pengendara kehilangan waktu 89 jam karena kemacetan. Hal itu meningkat dari tahun 2023 yang hanya 65 jam. Ada kenaikan 37 persen.

INRIX mencatat kecepatan rata-rata di pusat kota Jakarta hanya 13 mil per jam atau 20 km/jam.

Jakarta Kota Termacet Ketujuh di Dunia Foto: Dok. INRIX

Dalam Global Traffic Scorecard 2024 ini, Istanbul di Turki menjadi kota termacet di dunia. INRIX mencatat, pengendara di Istanbul membuang 105 jam dalam setahun karena terjebak macet.

Global Traffic Scorecard 2024 dari INRIX ini mencakup data dan tren transportasi di antara 946 wilayah perkotaan yang dianalisis di seluruh dunia. Temuan tersebut memberikan kemampuan untuk memantau dan mengukur lalu lintas di wilayah masing-masing.

“Lalu lintas juga dapat dilihat sebagai barometer bagi perekonomian. Pergerakan orang, barang, dan jasa menciptakan permintaan untuk perjalanan darat, tetapi ketika permintaan melebihi pasokan ruang jalan, hal itu mengakibatkan kemacetan. Ini berarti bahwa meskipun kemacetan lalu lintas berdampak negatif terhadap perekonomian, itu merupakan gejala aktivitas ekonomi,” sebut INRIX dalam laporannya.

Global Traffic Scorecard 2024 menyediakan metodologi terkini untuk lebih memahami pergerakan di wilayah perkotaan di seluruh dunia. Scorecard 2024 menyertakan perbandingan penundaan perjalanan, kecepatan last mile, dan tren perjalanan berdasarkan pola perjalanan yang unik di setiap wilayah metropolitan. Waktu perjalanan dihitung dengan melihat secara eksklusif waktu yang dibutuhkan untuk pergi dan pulang dari pusat-pusat pekerjaan utama di wilayah perkotaan dari lingkungan sekitar.

“Metodologi terbaru kami mencakup estimasi akurat jarak perjalanan menggunakan perjalanan aktual yang diamati. Tidak seperti perhitungan lain yang mengasumsikan jarak tertentu atau merangkum semua jalan di suatu wilayah, Global Traffic Scorecard 2024 menggunakan perhitungan yang tepat untuk menentukan rute perjalanan yang paling populer dan kecepatan perjalanannya, yang mencerminkan pengalaman komuter pada umumnya di jalan raya,” sebutnya.

Global Traffic Scorecard 2024 menilai waktu yang dihabiskan pengendara dengan menganalisis data kecepatan pada saat lalu lintas sibuk dan kecepatan saat lalu lintas kosong di koridor dan subarea komuter tersibuk sebagaimana diidentifikasi berdasarkan pola asal dan tujuan yang unik untuk area tersebut. Penggunaan data saat lalu lintas kosong memungkinkan perbandingan langsung antara periode sibuk, dan berfungsi sebagai dasar untuk menghitung hilangnya waktu. Total waktu yang hilang adalah perbedaan waktu tempuh yang dialami selama periode sibuk dibandingkan dengan kondisi arus bebas per pengemudi.

“Dengan kata lain, ini adalah perbedaan antara mengemudi selama jam komuter versus mengemudi di malam hari dengan lalu lintas yang lowong,” jelasnya.

Data yang digunakan untuk melengkapi Scorecard 2024 mencakup lebih dari 22 bulan. Scorecard menggabungkan data beberapa tahun untuk melihat kemacetan dan mobilitas secara lengkap dan menyeluruh.

Berikut 10 Kota Termacet di Dunia Versi INRIX

  1. Istanbul, Turki
  2. New York, Amerika Serikat
  3. Chicago, Amerika Serikat
  4. Kota Meksiko, Meksiko
  5. London, Inggris
  6. Paris, Prancis
  7. Jakarta, Indonesia
  8. Los Angeles, Amerika Serikat
  9. Cape Town, Afrika Selatan
  10. Brisbane, Australia.

(rgr/din)

Membagikan
Exit mobile version