Kamis, Desember 26


Jakarta

Tak salah jika menyebut PCX 160 terbaru ini sebagai zona nyaman. Segalanya begitu akrab dengan versi sebelumnya, kesan rileks saat mengendarai motor ini masih tetap terjaga.

Pengalaman ini didapat setelah tim redaksi detikOto menjajal singkat PCX 160 terbaru di AHM Safety Riding and Training Center, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024). Kami mendapat jatah mengitari obstacles selama tiga putaran dengan PCX 160 RoadSync dari manuver meliuk, speed bump, tanjakan, hingga trek lurus.

PCX 160 terbaru ini tidak banyak perubahan teknis mesin ataupun dimensi. Walhasil tidak banyak proses adaptasi yang perlu dilakukan, hanya saja tombol-tombol baru makin banyak di area setang sebelah kiri, fungsinya untuk mengatur pembaruan anyar lewat teknologi RoadSync.


Dimulai saat duduk di atas Honda PCX 160, tinggi rider 168 cm dengan bobot 78 kilogram memang tidak menapak sempurna. Meski begitu, jok PCX ini terbilang empuk.

Di atas kertas tinggi jok dari PCX 160 ini setinggi 764 mm, ground clearence 134 mm serta desain jok yang melebar.

PCX masih mempertahankan desain jok yang sedikit berundak –pemisah antara pengemudi dan penumpang– terasa pas untuk menopang bokong rider.

Sensasi baru ketika melihat area kokpit. Ya, PCX 160 sekarang dibekali cover seperti Forza dan Scoopy. Belum terbiasa melihat setang PCX 160 yang biasanya terbuka, namun Honda menyebut penyegaran ini untuk menambah kesan mewah.

Ketika duduk, tentu saja ada dua posisi kaki yang ditawarkan, yakni menekuk, posisi dek juga cukup luas, sehingga dengkul pun tidak mentok pada bagian depan.

Kedua, selonjoran. Untuk menambah kenyamanan, Honda PCX 160 ini mengalami penyempurnaan pada ruang area kaki pengendara sehingga dirasa membuat posisi berkendara semakin nyaman dalam menempuh area perkotaan maupun jarak jauh.

Lanjut, ke posisi tangan. Rasanya tak jauh berbeda dengan Honda PCX seperti generasi sebelumnya. Jarak setang tak terlalu jauh, tapi juga tidak dekat. Jangkauannya membuat kenyamanan tersendiri. Kombinasi segitiga berkendara antara, bokong, kaki, dan tangan cukup membuat rileks saat mengendarai Honda PCX 160 ini.

Desain

Honda PCX 160 terbaru ini memiliki sentuhan baru dengan model dual headlamp. Selain itu bagian fairing dibuat lebih lebar dan agresif dengan tambahan lekukan-lekukan. Sama seperti generasi sebelumnya, generasi PCX 160 terbaru ini juga memiliki fitur lampu DRL LED.

Lanjut ke buritan belakang, ada sedikit perubahan desain pada lampu rem dan lampu seinnya.

Lampu remnya masih berbentuk siluet huruf ‘X’ kini berubah menjadi bertingkat dibuat lebih simple menyatu dengan body. Sementara itu lampu seinnya menjorok ke bawah, jadi seperti taring.

Dari struktur hingga bentuk desain bodi masih terbilang sama. Kapasitas bagasi All New PCX untuk tipe CBS, ABS dan RoadSync masih bisa menampung 30 liter.

Sensasi mesin masih sama

Honda PCX 160 masih sama bertenaga dari generasi sebelumnya. Skutik premium Honda kali ini mengusung mesin eSP+, SOHC, 1 silinder, 4 katup, PGM-Fi.

Kami menjajal tiga putaran, dengan susunan trek yang mewakili handling, akselerasi, dan kecepatan.

Di atas kertas, mesin ini lebih powerful dari PCX 150 yang punya power 10,8 kW dan torsi 13,2 Nm. Honda PCX 160 memiliki tenaga maksimal hingga 11,8 kW di 8.500 rpm dengan torsi puncak 14,7 Nm di 6500 rpm. Bagaimana saat menjajalnya?

Soal akselerasi awal, Honda PCX 160 tidak nyentak. Tenaga Honda PCX lebih halus di putaran awal, namun terasa lebih nendang sedari pada putaran menengah ke atas. Senada dengan karakter mesin overbore yang dimiliki PCX 160.

Selain itu, Honda PCX 160 masih dibekali ukuran ban lebar: 110/70-14 (depan) dan 130/70-13 (belakang) yang membalut desain velg baru Y shaped 5 spoke. Dengan bekal tersebut tentu membuat rider lebih percaya diri untuk melakukan manuver.

Kemudian juga terdapat perubahan pada bagian suspensi belakang dengan shock tabung seperti di Honda ADV dan kompetitornya yang praktis membuat tampilan lebih gagah. Trek lurus digeber motor terasa stabil, pun saat meliuk-liuk di rintangan sirkuit, motor terasa nurut dan smooth, tidak ada rasa understeer atau kesan body belakang yang tertinggal.

Terakhir adalah pengujian ABS. PCX yang diuji detikOto ini adalah PCX tipe ABS. Rider membejek rem depan dalam-dalam di satu titik. Dengan ABS, motor lebih menggigit pengeremannya. Saat pengereman keras hanya pakai rem depan, roda depan tak terkunci sehingga lebih aman. Dan jarak pengereman sampai titik berhenti juga jadi lebih pendek.

Dengan gambaran singkat ini. Secara umum motor ini masih digdaya untuk mewakili mobilitas harian ataupun dipakai touring jarak jauh.

Fitur baru RoadSync

Sejujurnya kami penasaran dengan fitur RoadSync yang baru pertama kali dipasang pada Honda PCX 160. Ini menjadi fitur terbaru yang baru tersedia pada varian PCX 160 RoadSync, trim paling atas.

Namun pengetesan kali ini terbatas oleh waktu sehingga tidak sempat menggunakan fitur tersebut, yang mungkin fungsinya bisa lebih terpakai saat dipakai touring atau melibas perkotaan.

Fitur Smartphone Connection ini punya fungsi navigasi, telepon, musik, message, hingga voice command.

Yang sebelumnya juga fitur ini ada di kompetitor dengan nama Y-Connect.

Harga dan pilihan warna

New Honda PCX 160 dipasarkan dengan 3 tipe yaitu CBS, ABS, dan RoadSync. Simak perbedaan warna dan harganya.

New PCX 160 CBS hadir dengan tampilan velg berwarna hitam dengan logo emblem PCX 160 berwarna Silver. Model ini hadir dengan pilihan warna Exceptional Black, Exceptional White, Exceptional Matte Silver, dan Exceptional Red, dan dipasarkan dengan harga On The Road Jakarta Rp 33.750.000.

New Honda PCX 160 juga memiliki tipe ABS pilihan warna Phenomenal Matte Black, Phenomenal White, Phenomenal Matte Silver, dan Phenomenal Matte Red dengan penyematan warna Burnt Titanium pada bagian velg dan logo emblem PCX 160 berwarna Gold, dipasarkan dengan harga Rp 37.350.000.

Tipe tertingginya yaitu RoadSync hadir dengan warna Burnt Titanium pada velg dan emblem PCX 160-nya, melalui varian warna RoadSync Matte Black dan RoadSync Glossy Red dengan harga OTR Rp 40.350.000.

(riar/rgr)

Membagikan
Exit mobile version