Senin, Maret 17


Jakarta

Sebuah minimarket, Lawson, dengan latar Gunung Fuji yang menjulang menyampaikan permintaan maaf kepada warga lokal dan pelanggan. Konbini asli Jepang itu menyiapkan sejumlah langkah untuk membuat warlok tetap nyaman.

Mengutip CNN, Selasa (14/5/2024), Lawson di Fujikawaguchiko itu menyediakan barang yang sama dengan Lawson di tempat lain di seantero Jepang. Bedanya, Lawson itu memiliki latar Gunung Fuji.

Perpaduan Lawson, konbini atau minimarket Jepang dan Gunung Fuji menjadikan tempat tersebut sebagai spot favorit wisatawan. Akibatnya, di musim turis, jalanan di area itu semrawut. Wisatawan terlalu banyak berada di sana, sampah bertebaran, perokok tidak terbatas, dan celakanya warga lokal terganggu karena jalanan menjadi terhalang.


Pemilik usaha di sekitar Lawson pun mengajukan komplain. Begitu pula warga sekitar.

Pemerintah setempat sampai mengusulkan untuk memasang penghalang untuk menutupi Gunung Fuji demi keselamatan warlok dan wisatawan.

Manajemen Lawson juga tidak menganjurkan pengunjung untuk mengambil foto di toko itu. Lawson juga menyiapkan sejumlah langkah agar warlok dan wisatawan sama-sama happy.

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada penduduk setempat, pelanggan toko-toko ini, dan pihak-pihak lain yang telah menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran karena mempopulerkan cabang Lawson Stasiun Kawaguchiko,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Lawson berencana memasang sejumlah rambu dan portal dalam berbagai bahasa yang berisi peringatan pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan, menghalangi lalu lintas, dan banyak lagi.

Selain itu, Lawson juga mempertimbangkan untuk menyewa petugas keamanan untuk menjaga toko dan area sekitarnya.

Pemkot Pusing dengan Overtourism di Depan Lawson

Jika dirutut, sudah sekitar satu minggu pemerintah Kota Fujikawaguchiko di Prefektur Yamanashi dibuat pusing dengan benturan warlok dan wisatawan. Sejumlah langkah disiapkan untuk menjaga keselamatan warga dan turis.

Kota yang terletak di Prefektur Yamanashi itu memang terkenal di kalangan wisatawan karena lokasinya yang berada di awal salah satu jalur pendakian Gunung Fuji.

Para turis membanjiri Fujikawaguchiko untuk mengambil satu foto khusus, yaitu bidikan Gunung Fuji di belakang toko Lawson, keanggunan klasik gunung itu tampak kontras dengan papan nama neon yang modern.

Bahkan, mereka sampai mewacanakan cara yang tidak lazim untuk mencegah overtourism. Pertimbangannya, banyak turis celaka karena wisatawan kerap mengabaikan keselamatan di jalan raya. Mereka akan membangun penghalang untuk pemandangan gunung dan mencegah pemburu selfie. Yakni, pembatas setinggi 2,5 meter di belakang Lawson.

Fujikawaguchiko adalah salah satu dari banyak destinasi Jepang yang mengalami overtourism. Maret 2024 adalah bulan pariwisata tertinggi di Jepang yang pernah dicatat, dengan jumlah lebih dari tiga juta wisatawan.

Banyak dari mereka menuju ke destinasi yang sama, memadati jalan-jalan sempit di Kyoto dan jalur pendakian Gunung Fuji.

Simak Video “Gunung Fuji Jepang Darurat Overtourism
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version