Minggu, Januari 19


Jakarta

Italia berencana memberantas ulasan online palsu dan berbayar. Sebab, penilaian itu kerap menyesatkan wisatawan.

Pemerintah Italia membuat langkah ambisius dengan meluncurkan rancangan undang-undang yang bertujuan untuk mengatur ulasan online kepada hotel, tempat makan, serta destinasi wisata.

Melansir Express, Sabtu (18/1/2025), di bawah undang-undang yang diusulkan tersebut, kredibilitas dan transparansi akan menjadi yang utama. Pengulas wajib menunjukkan identifikasi yang dapat diverifikasi, hingga bukti kunjungan ke tempat yang mereka ulas.


Selain itu, semua ulasan harus diunggah dalam waktu dua minggu setelah kunjungan, dan review yang tidak benar akan dihapus hingga dua tahun setelah publikasi.

Kendati membawa angin segar bagi perilaku wisata, tetapi peraturan itu dianggap cukup rumit. Karena RUU tersebut tidak menyebutkan siapa yang akan menentukan kebenaran dari ulasan tersebut. Selain itu, peraturan tersebut termasuk juga larangan ulasan yang dibeli atau yang mendapatkan insentif.

“Hari ini menandai langkah penting untuk melindungi bisnis kami,” kata Menteri Pariwisata Daniela Santanche seperti yang dilaporkan oleh RTE.

Mirror menjelaskan, adapun memalsukan ulasan sudah melanggar hukum di Italia. Namun, penegakan hukum terbukti sulit. Jika RUU itu lolos, maka kebijakan itu akan menugaskan badan pengawas anti monopoli Italia untuk mengawasi ulasan dan memberikan hukuman.

RUU itu juga menuai respons yang beragam. Beberapa kelompok industri menyambut baik, sementara yang lain menyatakan keprihatinan akan ancaman privasi dan potensi menurunnya ulasan online.

“Ulasan palsu merupakan masalah bagi persaingan yang sehat di antara perusahaan karena dapat berdampak besar pada penjualan, dan juga menjadi masalah bagi konsumen yang dapat disesatkan,” ujar ketua kelompok konsumen Federconsumatori, Michele Carrus

“Masalah ini perlu diatasi. Sulit untuk melakukannya dengan cara yang benar, tetapi saya yakin kita dapat mencapainya selama debat parlemen,” dia menambahkan.

Sementara itu, The Guardian menyoroti masalah ulasan palsu yang berkembang sepanjang 2023, dengan mencatat peran kecerdasan buatan dalam menghasilkan konten yang tidak asli.

Pada 2022, Tripadvisor menandai 1,3 juta ulasan sebagai ulasan palsu. Sepanjang 2023 Tripadvisor menghapus 2,7 juta ulasan tersebut.

Raksasa teknologi Google juga melaporkan kepada Guardian Money bahwa mereka telah memblokir atau menghapus sekitar 115 juta ulasan palsu di berbagai bisnis pada tahun 2022. Ulasan palsu ini tidak hanya menyesatkan konsumen, tetapi juga dapat merusak reputasi merek dan mengganggu keadilan pasar.

(wkn/fem)

Membagikan
Exit mobile version