Selasa, Februari 4

Jakarta

Agensi Perlindungan Data (GPDP) Italia meluncurkan investigasi terhadap AI chatbot China DeepSeek. DeepSeek pun harus diblokir sementara waktu, memastikan keamanan data pengguna.

GPDP mengatakan telah memutuskan untuk bertindak setelah menerima jawaban yang dinilai sama sekali tidak memadai atas pertanyaannya tentang penggunaan data pribadi oleh firma tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, dikatakan mereka telah memerintahkan untuk segera menerapkan pembatasan pemrosesan data pengguna Italia oleh Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence dan Beijing DeepSeek Artificial Intelligence, perusahaan Tiongkok yang menyediakan layanan chatbot DeepSeek. Pada saat yang sama, otoritas tersebut telah membuka penyelidikan.


“Langkah pembatasan, yang dirancang untuk melindungi data pengguna Italia, mengikuti komunikasi dari perusahaan yang diterima hari ini, yang isinya dianggap sama sekali tidak memadai,” katanya.

Sebelumnya, lembaga itu mengumumkan telah mengajukan pertanyaan kepada DeepSeek tentang bagaimana data pribadi dikumpulkan, dari sumber mana dan untuk tujuan apa, serta di mana data tersebut disimpan.

“Bertentangan dengan apa yang diamati oleh otoritas, perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka tidak beroperasi di Italia dan bahwa undang-undang Eropa tidak berlaku bagi mereka,” ujar pernyataan GPDP.

Otoritas tersebut juga telah menanyakan jenis informasi apa yang digunakan untuk melatih sistem AI DeepSeek sehingga pengguna layanan itu diberi tahu tentang pemrosesan data mereka.

Berbasis di Kota Hangzhou di China timur — terkadang dikenal sebagai Silicon Valley China — DeepSeek memicu kepanikan di Wall Street dengan chatbot barunya yang canggih. DeepSeek bahkan dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih murah daripada pesaingnya.

GPDP pada bulan Desember mendenda OpenAI sebesar € 15 juta atau sekitar Rp 252,6 miliar atas penggunaan data pribadi oleh chatbot ChatGPT. Akan tetapi perusahaan teknologi AS itu mengatakan bakal mengajukan banding.

Investigasi dimulai pada Maret 2023 ketika GPDP memblokir ChatGPT untuk sementara waktu di Italia karena masalah privasi, dan menjadi negara Barat pertama yang mengambil tindakan tersebut. Demikian melansir South China Morning Post, Senin (3/2/2025).

(ask/fay)

Membagikan
Exit mobile version