Selasa, Januari 14


Jakarta

Ade Andriani berduka atas kematian suaminya, Sandy Permana. Sandy Permana tewas diduga karena ditusuk oleh tetangganya sendiri.

Istri Sandy Permana mengungkapkan rasa sakit hati dan keinginannya terhadap terduga pelaku.

“Ya saya sih maunya ya hukumannya, ya nyawa dibayar nyawa ya karena biar ngerasain ya kehilangan. Dia punya anak tiga, saya punya anak tiga. Anak saya masih kecil-kecil,” kata Ade Andriani ditemui di rumah duka, kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Senin (13/1/2025).


Sejauh ini keluarga masih menunggu informasi dari kepolisian soal pencarian terduga pelaku pembunuhan. Kepolisian juga menyebar foto pelaku.

“Ya mudah-mudahanlah hari ini pelakunya ditemukan,” harap Ade.

Ade Andriani kini menjadi orang tua tunggal membesarkan tiga anaknya. Dia merasa pilu saat mendengar ucapan ketiga anaknya tentang Sandy Permana.

Bukan hal mudah untuk Ade menjelaskan peristiwa yang merenggut nyawa Sandy Permana kepada anak-anaknya.

“Itu yang berat buat saya kemarin ya jelasinnya seperti apa. Jadi semalam pas jenazah ayahnya saya bawa ke sini, biar anak-anak lihat. Anak saya yang nomor dua umur tiga tahun dia tanya, ‘Ayah kenapa sekarang sudah dibungkus kain kafan?’. Dia tanya, ‘Kepalanya mana? Tangannya mana? Kok ayah pakai baju putih?’. Kalau yang nomor satu dia bengong aja dilihatin. Kalau yang nomor tiga, ‘Ayah bobo’,” tuturnya.

Anak-anaknya masih suka mencari sosok Sandy Permana dan tak bisa tidur. Ada salah satu anaknya bertanya soal alasan ayahnya ditusuk karena mendengar percakapan orang-orang di sekitar rumahnya.

“Karena kan emang anak saya yang tiga ini memang dekat semua sama bapaknya. Kalau tidur itu harus sama ayahnya semua,” kenang Ade.

Sandy Permana telah dimakamkan di pemakaman kawasan Gandaria, Cibarusah pada pukul 23.00 WIB Minggu (12/1/2025) malam.

(pus/dar)

Membagikan
Exit mobile version