Jumat, Oktober 11


Mojokerto

Penggalian situs Istana Bhre Wengker di Mojokerto menghasilkan penemuan mengejutkan. 4 Kerangka manusia ditemukan dalam penggalian tersebut.

Para arkeolog menemukan 4 kerangka manusia saat melakukan ekskavasi istana Bhre Wengker di Desa Kumitir, Jatirejo, Mojokerto.

Tenaga Ahli Paleoantropologi Unair, Surabaya menduga 3 dari 4 jasad itu dikubur dengan posisi tengkurap. Empat kerangka manusia itu ditemukan di bagian timur situs yang diperkirakan reruntuhan istana Bhre Wengker.


Struktur purbakala ini berada persis di sebelah barat makam Dusun Bendo, Desa Kumitir. Kerangka manusia juga ditemukan di lokasi yang sama dalam ekskavasi Situs Kumitir tahun 2021.

“Karena dulu tahun 2021 pernah ditemukan (kerangka manusia), kami coba 1 kotak gali, ternyata ada,” kata Ketua Tim Ekskavasi Situs Kumitir dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim, Muhammad Ichwan di lokasi ekskavasi akhir pekan lalu.

Saat ini, 4 kerangka manusia itu dalam proses penggalian. Pihaknya akan dibantu oleh ahli peleoantropologi dari Departemen Antropologi Fisip Unair, Surabaya untuk meneliti jasad itu untuk mengungkap beberapa individu yang terkubur di area situs itu berkaitan dengan istana Bhre Wengker atau tidak.

“Secara keruangan kan dekat, apakah manusia ini pendukung struktur itu, kami belum tahu. Untuk dating (penanggalan) yang lebih paham ahlinya, kami ikuti prosesnya,” terangnya.

Tiga kerangka manusia saat ini sudah berhasil ditampakkan sepenuhnya. Posisi ketiganya berjajar rapi dengan kepala di arah barat laut, kaki di arah tenggara.

Sedangkan ekskavasi 1 kerangka manusia lainnya baru menampakkan sebagian tengkorak. Sehingga belum bisa diketahui konteks kubur 1 jasad ini.

“Sejauh ini yang sudah terlihat konteks kuburnya 3, 1 individu masih kelihatan kepalanya saja. Saat ini proses menyingkap konteks kubur 1 individu,” jelas Tenaga Ahli Paleoantropologi Departemen Antropologi Fisip Unair, Delta Bayu Murti.

Tidak hanya itu, lanjut Delta, pihaknya juga sedang meneliti jenis kelamin 4 kerangka manusia ini. Berdasarkan posisi anatomisnya, 3 kerangka diperkirakan dalam posisi telungkup saat dimakamkan.

Konteks kuburnya sama dengan kerangka manusia yang ditemukan pada ekskavasi 2021 dan 1 kerangka manusia di Situs Sumur Upas, Dusun Kedaton, Desa Sentonorejo, Trowulan, Mojokerto.

“Sementara dari posisi anatomisnya, posisi jasad telungkup. Ketiganya iya (telungkup). Temuan tahun 2021 posisinya juga sama telungkup. Satu individu di situs Sumur Upas juga sama telungkup,” ungkapnya.

Namun, pihaknya akan meneliti lebih lanjut untuk memastikan konteks kubur 4 kerangka manusia itu. Uji karbon 14 juga akan digelar terhadap sampel kerangka guna mengetahui tahun berapa 4 individu itu dikubur. Sampel yang akan diambil harus mengandung kolagen dengan batas minimal tertentu agar bisa diuji karbon.

“Kami masih cari lokasinya, salah satunya di Australian National University (ANU). Alternatifnya kami kerja sama dengan Tokyo National University,” tandasnya.

Ekskavasi Situs Kumitir tahun 2024 digelar selama 23 hari, yakni 17 September-9 Oktober 2024. Ahli Geologi dari BRIN juga turun tangan untuk meneliti lapisan dan jenis tanah di bekas istana Bhre Wengker ini. Penelitian tersebut untuk menentukan penanggalan situs purbakala ini.

Bekas istana Bhre Wengker atau istana timur Majapahit hanya tersisa bagian fondasi di Situs Kumitir, tepatnya di sebelah barat makam Dusun Bendo. Fondasi berbahan bata merah kuno dan bebatuan atau bolder itu memilik luas 20×26 meter persegi.

Struktur istana Kudamerta atau Bhre Wengker dan istrinya, Dyah Wiyat atau Bhre Daha ini dikelilingi pagar atau talud berdenah persegi panjang 316×203 meter.

Oleh sebab itu, luas Situs Kumitir mencapai 64.148 meter persegi yang mana dinding sisi baratnya merupakan gerbang sekaligus benteng istana.

Posisi gerbang persis di tengah pagar sepanjang 203 meter tersebut. Hanya saja gerbang yang dulunya megah itu sudah tidak utuh lagi. Struktur gerbang yang sudah nampak diapit 2 pilar besar pada sisi utara dan selatan. Jarak antar pilar yang diperkirakan sebagai pipi tangga itu mencapai 12 meter.

——–

Artikel ini telah naik di detikJatim.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version