Selasa, Oktober 15

Jakarta

Serangan Iran ke Israel memang bisa ditangkis, tapi cukup bikin kewalahan, bahkan ada rudal Iran yang mampu menghantam Israel. Amerika Serikat pun turun tangan membantu Israel dengan rencana mengirimkan senjata anti rudal canggih Thaad, lengkap dengan krunya.

Dikutip detikINET dari CNN, sebuah pernyataan Pentagon mengatakan Presiden Joe Biden memerintahkan baterai Terminal High-Altitude Area Defense (Thaad) dan krunya dikirim untuk membela Israel.

Thaad dapat menembak jatuh rudal balistik jarak pendek, menengah, dan jauh pada fase akhir dengan metode ‘tabrak-bunuh’. Senjata THAAD tidak membawa hulu ledak, tapi mengandalkan energi kinetik tumbukan untuk menghancurkan rudal lawan. Jangkauannya sampai 200 kilometer.


Iran meluncurkan hampir 200 rudal balistik ke Israel 1 Oktober, di mana sejumlah rudal sukses menghantam Israel bagian tengah dan selatan. Sistem pertahanan Israel yang terdiri dari Iron Dome, David’s Sling sampai Arrow 2 dan 3 dinilai cukup rentan jika terus diserang.

Menurut sumber pejabat pertahanan Israel, sekitar 100 tentara AS akan dikerahkan ke Israel untuk mengoperasikan THAAD. Jarang sekali pasukan AS dikerahkan di Israel seperti itu. Sistem THAAD secara khusus ditujukan untuk pertahanan antirudal balistik dan dapat membantu Israel mempertahankan diri lebih baik terhadap serangan Iran di masa mendatang.

AS juga telah berkonsultasi dengan Israel tentang bagaimana rencananya untuk menanggapi serangan Iran pada 1 Oktober dan pejabat AS menyebut tak ingin Israel menargetkan situs nuklir atau ladang minyak Iran. Presiden AS Joe Biden mengatakan pembalasan Israel harus proporsional.

AS memang terus membantu Israel di tengah skala konflik yang terus meluas di Timur Tengah. Saat serangan 1 Oktober kemarin, kapal perang AS ikut menjauhkan rudal dari Iran.

“Kapal penghancur Angkatan Laut AS bergabung dengan unit pertahanan udara Israel dalam menembakkan (rudal) pencegat untuk menembak jatuh rudal-rudal yang datang,” ucap penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan.

Dilaporkan kapal perusak yang membantu Israel menghadang serangan itu adalah USS Bulkeley dan USS Cole. Memang kapal-kapal perang AS berlalu lalang di Laut Mediterania, Laut Merah, Teluk Oman dan Laut Arab sejak serangan Hamas di 7 Oktober 2023.

Baik USS Bulkeley dan USS Cole termasuk dalam kelas kapal perusak Arleigh Burke yang dioperasikan oleh Angkatan Laut AS. Panjangnya sampai 155 meter dengan volume sampai 9.700 ton, dan dapat menampung sampai 90 misil atau rudal. Adapun harganya sekitar USD 2,2 miliar per unit.

(fyk/rns)

Membagikan
Exit mobile version