Jakarta –
Honda telah meluncurkan motor bebek baru bertampang unik, yakni Honda Cross Cub 50. Meski tampilannya tak biasa, namun kendaraan tersebut punya mesin yang sangat irit bahan bakar.
Disitat dari Greatbiker, Kamis (16/1), Honda Cross Cub 50 bukan meluncur di Indonesia, melainkan di Jepang. Kuda besi tersebut menggunakan mesin mungil berkapasitas 49cc dengan silinder tunggal dan pendingin udara.
Pembekalan itu membuat motor mampu menghasilkan tenaga maksimum 3,7 dk pada 7.500 rpm dan torsi puncak 3,8 Nm pada 5.500 rpm. Sementara transmisinya manual empat-percepatan.
Honda Cross Cub 50. Foto: Doc. Honda Japan.
|
Menariknya, Honda Cross Cub 50 punya konsumsi BBM yang di atas rata-rata. Bayangkan saja, hanya dengan seliter bensin, motor bebek tersebut bisa melaju sejauh 94 kilometer lebih!
Pabrikan membekali Honda Cross Cub 50 dengan tangki berkapasitas 4,3 liter. Maka, dalam kondisi penuh atau full tank, motor bisa dipacu sejauh 405 km tanpa perlu mampir ke SPBU.
Mengenal Honda Cross Cub 50
Honda Cross Cub 50 punya tampang unik yang tak biasa. Bahkan, kami menyebutnya ‘salah pergaulan’. Sebab, pabrikan mengawinkan dua konsep berbeda, yakni bebek dan trail.
Kita mungkin mengenal Honda CT125 sebagai bebek trail yang melegenda. Namun, Honda Cross Cub 50 menawarkan konsep yang berbeda. Kendaraan tersebut menggunakan kursi tunggal seperti seri klasik. Selain itu, spakbornya dirancang besar dengan selongsong knalpot rata.
|
Sementara sentuhan off road disematkan di bagian kaki-kaki, lampu dan panel instrumen semi telanjang. Kombinasi tersebut membuat Honda Cross Cub 50 memang terlihat seperti motor ‘salah pergaulan’.
Kuda besi tersebut menggunakan struktur bodi backbone dengan suspensi depan teleskopik dan belakang swing arms. Menariknya, sistem pengeremannya masih menganut double tromol.
Selain model standar, Cross Cub 50 juga memiliki hadir dalam varian khusus, yakni Kumamon. Kendaraan tersebut hadir dengan warna spesial dan penutup samping merah yang dibuat mencolok.
Honda Cross Cub 50 sudah mulai dipasarkan di Jepang. Pabrikan membanderolnya mulai dari 308 ribu yen atau Rp 32 jutaan untuk varian regular dan 319 ribu yen atau Rp 33 jutaan untuk varian Kumamon.
(sfn/dry)