Rabu, Februari 26


Jakarta

Irgi Fahrezi belum lama ini menceritakan momen reuni bareng Agnez Mo dan pemain sinetron Lupus Milenial. Agnez Mo sedang menghadapi masalah terkait izin dan royalti dengan Ari Bias sejak dua tahun lalu.

Pemeran Lupus itu menegaskan pada momen reunian itu, mereka sama sekali tak membahas soal permasalahan Agnez Mo dan Ari Bias. Penyanyi yang kini merintis karier di Hollywood bisa menempatkan diri, meskipun sedang menghadapi masalah.

“Nggak (ngomongin itu pas bertemu reuni), sama sekali nggak. Tapi gini, ini kalau bicara apa yang dihadapi sama dia sekarang. Jadi saya tuh dulu banget Agnez tuh pernah ada ujian, ada kena gosip apa, tapi dulu banget tuh waktu zaman dia masih di sinetron,” buka Irgi Fahrezi ditemui di Studio Pagi-pagi Ambyar, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).


“Terus dia (Agnez) nyamperin, dia kayak sedih gitu. Saya sudah tahu nih arahnya ke mana karena saya tahu dia lagi ada gosip apa. Saya cuma bilang sama dia, ‘Agnez, sabar ya. Kuat kamu, kamu harus kuat’,” lanjutnya.

Irgi menilai Agnez Mo sosok selebritas yang profesional. Dia saat itu juga hanya bisa menyemangati Agnez Mo tanpa memojokkan atau memintanya bercerita.

Aktor berusia 48 tahun itu meyakini masalah yang Agnez Mo hadapi dengan Ari Bias adalah ujian. Masalah ini bisa menjadi langkah untuk pelantun Coke Bottle itu menjadi lebih lagi untuk soal rezeki.

“Nah, saya percaya hal ini juga mungkin ujian yang dia dapat karena kalau dia udah lolos dari ujian, mungkin dia akan lebih gede lagi. Apalagi kalau dia menghadapi ini dengan wise,” pesan Irgi Fahrezi.

Permasalahan Agnez Mo dan Ari Bias menurut Irgi Fahrezi bukan salah dan benar. Ini adalah masalah perbedaan pandangan dan butuh waktu untuk menyatukannya.

“Karena di industri mereka, di industri musiklah karena ini kan undang-undangnya masih belum jelas. Nah ini yang harus disatukan. Cuma bagaimana kalau bisa pemerintah dengan undang-undangnya itu menyatukan karena ya kita kan industrinya udah jalan, udah sangat menghasilkan uang gitu. Industri musik, industri entertainment, itu sudah banyak memberikan lahan pekerjaan untuk orang-orang. Makanya itu harus diatur si undang-undang, biar kayak Korea gitu,” kata Irgi Fahrezi memberikan masukan.

(pus/dar)

Membagikan
Exit mobile version