Senin, November 4


Jakarta

Kondisi global tengah tidak menentu. Hal ini ditambah dengan pecahnya perang antara Iran dengan Israel.

Atas kondisi tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir mengirimkan pesan kepada seluruh direksi BUMN. Ia mengingatkan direksi BUMN terkait beberapa hal di antaranya terkait kondisi dolar Amerika Serikat (AS) hingga persoalan pangan.

“Ya saya sudah bikin, dalam tanda kutip bukan surat lah ya, tapi WA (Whatsapp) kepada seluruh direksi untuk mengingatkan beberapa hal. Tentu dengan situasi dinamika global hari ini di mana juga mungkin dolar menguat, kita mesti prediksi 5 bulan ke depan seperti apa, apakah dolar tetap seperti ini atau nanti ada stabilitas baru, lalu pangan seperti apa,” terangnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (17/4/2024).


Ia melanjutkan, dirinya meminta direksi untuk mengkaji operating expenditure (opex) atau biaya operasi, capital expenditure (capex) atau belanja modal, hingga utang.

Tak hanya itu, ia juga meminta para bos BUMN untuk melihat lagi rencana aksi korporasi. Kemudian, melakukan stress test.

“Saya sudah minta beberapa direksi mereview opex, capex, sudah pasti kan, terus utang-utang jatuh tempo, atau mungkin rencana corporate action termasuk juga test stress. Maksudnya ngetes, si masing-masing perusahaan ini seperti apa kondisinya dengan situasi dinamika hari ini, tidak hanya dolar juga supply chain macam-macam,” paparnya.

Erick bilang, pesan itu ia sampaikan ke seluruh petinggi BUMN. Ia juga meminta direksi memberikan laporan dalam satu-dua pekan ke depan.

“Semua dong, semua dirut, semua direksi keuangan, bisnis risk untuk ngingetin dan saya minta 1-2 minggu lagi mereka coba bikin laporan,” ungkapnya.

(acd/rrd)

Membagikan
Exit mobile version