Senin, Oktober 21

Jakarta

Intel dan AMD membentuk sebuah kelompok untuk menyatukan kekuatan dalam menghadapi perkembangan Arm Holdings yang terus meningkat.

Market share kedua perusahaan ini terus digerogoti oleh Arm, pembuat arsitektur chip saingan x86 yang dipakai oleh Intel dan AMD. Oleh karena itulah Intel dan AMD membuat x86 ecosystem advisory group untuk memastikan para pengembang tetap mendukung arsitektur chip yang mereka pakai.

Sebagai informasi, arsitektur x86 dibuat oleh Intel sekitar 40 tahun lalu. Arsitektur tersebut hingga kini masih dipakai di berbagai produk seperti laptop, PC desktop, sampai server data center. Sementara AMD melisensi arsitektur tersebut dari Intel yang kemudian dipakai di prosesor buatannya.


Namun kemudian muncul Arm yang membuat arsitektur saingan x86, dan kemudian dipakai produk-produk Apple dan Qualcomm untuk membuat chip mobile, dan bahkan oleh Alphabet, Amazon, dan Microsoft untuk membuat chip data center.

Pasar Arm terus melesat karena ada pernyataan dalam kontrak penggunaan arsitektur ini yang berbunyi: semua chip Arm akan bisa menjalankan semua software yang dibuat untuk Arm, tak peduli siapapun yang membuat chipnya.

Hal ini berbeda dengan arsitektur x86 yang dipakai oleh Intel dan AMD. Meskipun menggunakan arsitektur yang sama, kompatibilitas softwarenya tidak selalu mulus. Masalah inilah yang coba diperbaiki Intel dan AMD lewat grup tersebut, yang juga diisi oleh banyak perusahaan lain seperti Broadcom, Dell, Lenovo, dan Oracle.

Grup tersebut akan mengajak perusahaan hardware dan software untuk memberikan masukan teknis untuk fungsi dan fitur inti dari chip yang dibuat oleh Intel dan AMD. Tujuannya adalah membuat chip yang konsisten dan kompatibel untuk berbagai macam penggunaan.

Sebagai pesaing yang kuat, Intel dan AMD pada saat yang sama berbagi sejarah kolaborasi industri yang berfokus pada kemajuan di tingkat platform, pengenalan berbagai standardisasi, dan mitigasi kerentanan keamanan dalam ekosistem x86.

Upaya bersama mereka telah membentuk teknologi-teknologi yang penting, termasuk PCI, PCIe, Advanced Configuration, dan Power Interface (ACPI). Kedua perusahaan juga memainkan peranan penting dalam mengembangkan USB, standar konektivitas yang penting untuk semua komputer, apa pun prosesornya.

Dalam acara developer yang diadakan Lenovo di Seattle, Amerika Serikat, CEO Intel Pat Gelsinger menyebut teknologi x86 yang ada saat ini sudah siap diadaptasi untuk keperluan laptop masa kini yang dilengkapi fitur AI.

“Kami dengan bangga berdiri bersama AMD dan para pendiri advisory group ini, seiring upaya kami dalam merintis masa depan komputasi, dan kami sangat menghargai dukungan dari begitu banyak pemimpin industri,” jelas Gelsinger, dalam keterangan yang diterima detikINET.

(asj/rns)

Membagikan
Exit mobile version