Selasa, Januari 21

Jakarta

Instagram merilis fitur baru untuk Reels, layanan video pendek pesaing TikTok. Fitur ini sepertinya diluncurkan khusus untuk menarik pengguna TikTok yang mencari platform baru menjelang pemblokiran di AS.

Fitur baru ini merupakan tab khusus di feed Reels yang menunjukkan daftar konten yang disukai atau dikomentari oleh teman pengguna. Head of Instagram, Adam Mosseri, mengatakan fitur ini dirilis untuk mendorong pengguna memulai percakapan dengan teman dan pengikutnya terkait konten yang mereka sukai.

“Kami ingin Instagram tidak hanya menjadi tempat di mana kalian menikmati konten yang menghibur, tapi juga tempat kalian terhubung dengan teman-teman melalui konten tersebut,” kata Mosseri dalam pengumumannya, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (18/1/2025).


Tab baru itu akan muncul di sudut kanan atas video yang dibuka di tab Reels, menggantikan ikon kamera. Tab tersebut berupa banner kecil yang berisi avatar teman dan pengikut dengan ikon hati atau ikon percakapan, yang menandakan jenis interaksi mereka.

Jika tab ini diketuk, pengguna akan melihat konten Reels yang disukai atau dikomentari oleh teman dan follower. Bagi pengguna setia Instagram, fitur itu mungkin familiar karena mengingatkan kepada tab Activity yang dulu ada di aplikasi milik Meta ini.

Tidak hanya itu, Instagram juga memperkenalkan ‘reply bar’ atau kolom balasan di bagian bawah reel yang memungkinkan pengguna menanggapi konten yang teman mereka sukai. Contohnya, kolom itu mungkin akan meminta pengguna untuk menanggapi like dari salah satu teman saat foto profil dan simbol hati mereka muncul di layar.

Saat ini fitur baru Instagram baru tersedia di Amerika Serikat, dan akan diperluas dalam waktu dekat. Belum diketahui apakah pengguna Instagram yang tidak ingin like-nya dilihat banyak orang bisa memilih untuk tidak menggunakan fitur ini.

Instagram diprediksi akan menjadi salah satu platform yang diuntungkan seandainya TikTok jadi diblokir di AS. Pengguna TikTok banyak yang mengungsi ke RedNote atau Xiaohongshu, tapi bagi kreator yang mengandalkan monetisasi konten mungkin akan sulit menjangkau brand dan bisnis AS di platform yang didominasi netizen China.

(vmp/hps)

Membagikan
Exit mobile version