Jumat, Januari 3


Jakarta

Kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines (38 tewas, 29 selamat) Jeju Air (179 tewas), Air Canada sampai KLM Royal Dutch Airlines (keduanya tidak ada korban jiwa) menimbulkan duka mendalam. Di akhir tahun, insiden empat pesawat maskapai ini terjadi dalam waktu yang berdekatan.

Berpergian menggunakan pesawat, apalagi untuk jarak tempuh jauh, telah menjadi opsi banyak orang. Terutama di musim liburan atau hari besar seperti Natal dan Tahun Baru atau Idul Fitri.

Setelah memesan tiket, pasti kita akan check-in dan berkesempatan memilih tempat duduk. Tapi tahu tidak, ternyata terdapat beberapa studi yang menyebut kursi paling aman di dalam pesawat ketika terjadi kecelakaan. Ada yang tahu jawabannya?


Melansir Metro, sejumlah studi menunjukkan bahwa penumpang yang duduk di sepertiga bagian belakang pesawat cenderung memiliki tingkat keselamatan yang lebih tinggi. Hal ini sebagian disebabkan bagian belakang sering kali tidak terlalu terpengaruh oleh benturan dari depan.

Menurut analisis Time, penumpang yang duduk di sepertiga bagian belakang memiliki tingkat kematian sebesar 32%, dibandingkan dengan 39% untuk sepertiga bagian tengah dan 38% untuk sepertiga bagian depan.

Kursi bagian tengah di bagian belakang memiliki tingkat kematian terendah yaitu 28%, dibandingkan dengan kursi lorong di bagian tengah, yang memiliki tingkat kematian sebesar 44%.

Lalu, bagaimana untuk orang yang duduk di dekat pintu emergency? Orang yang duduk di dekat pintu darurat lebih mungkin untuk keluar hidup-hidup setelah kecelakaan. Berada dalam jarak tujuh baris dari pintu darurat lebih berpeluang selamat jika terjadi kebakaran di pesawat atau pendaratan di air.

Kecepatan evakuasi juga dapat membuat perbedaan. Karena itu, kursi di bagian paling depan atau belakang (yang terjauh dari pintu keluar), dapat lebih sulit untuk melarikan diri.

Kendati demikian, pakar punya pendapat yang berbeda…



Membagikan
Exit mobile version