Jumat, Januari 31


Jakarta

Para ilmuwan mengklaim telah memecahkan misteri di balik piramida Mesir. Apa saja itu? Diketahui bahwa bangunan ini menyimpan begitu banyak teka-teki dari masa lampau.

Mengutip BBC, Jumat (17/5/2024), para ilmuwan percaya bahwa mereka mungkin telah memecahkan misteri bagaimana 31 piramida, termasuk yang di kompleks Giza, dibangun di Mesir lebih dari 4.000 tahun yang lalu.

Sebuah tim peneliti dari University of North Carolina Wilmington telah menemukan bahwa piramida-piramida tersebut kemungkinan besar dibangun di sepanjang cabang kuno Sungai Nil yang telah lama hilang. Saluran itu kini tersembunyi di bawah padang pasir dan lahan pertanian.


Selama bertahun-tahun, para arkeolog berpikir bahwa orang Mesir kuno pasti menggunakan jalur air di dekatnya untuk mengangkut material seperti balok-balok batu yang dibutuhkan untuk membangun piramida di sungai.

Namun sampai sekarang, “tidak ada yang yakin dengan lokasi, bentuk, ukuran atau jarak jalur air besar ini dengan situs piramida yang sebenarnya”, menurut salah satu penulis studi, Prof Eman Ghoneim.

Kelompok peneliti ini lalu menggunakan citra satelit radar, peta sejarah, survei geofisika, dan sedimen coring (teknik yang digunakan oleh arkeolog untuk mendapatkan bukti dari sampel) untuk memetakan cabang sungai yang mereka yakini terkubur akibat kekeringan besar dan badai pasir ribuan tahun yang lalu.

Pembuatan piramida Mesir (Foto: Istimewa)

Dan, tim tersebut mampu “menembus permukaan pasir dan menghasilkan gambar jalur tersembunyi” dengan menggunakan teknologi radar, demikian ungkap penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Communications Earth and Environment.

Di antara jalur tersebut terdapat “sungai yang terkubur dan struktur kuno” yang membentang di kaki bukit tempat “sebagian besar piramida Mesir Kuno berada,” kata Prof Ghoneim.

“Menemukan cabang sungai yang sebenarnya dan memiliki data yang menunjukkan adanya jalur air yang dapat digunakan untuk mengangkut balok-balok yang berat, peralatan, orang, semuanya, benar-benar membantu kami menjelaskan konstruksi piramida,” jelas Dr Suzanne Onstine.

Tim menemukan bahwa cabang sungai tersebut, yang dinamai cabang Ahramat, dengan “ahramat” yang berarti piramida dalam bahasa Arab, memiliki panjang sekitar 64 km dan lebar antara 200-700 m.

Dan itu berbatasan dengan 31 piramida, yang dibangun antara 4.700 dan 3.700 tahun yang lalu.

Piramida Giza, Mesir (Foto: Thinkstock)

Penemuan cabang sungai yang telah punah ini membantu menjelaskan kepadatan piramida yang tinggi antara Giza dan Lisht (lokasi pemakaman Middle Kingdom), di tempat yang sekarang menjadi daerah Gurun Sahara.

Kedekatan cabang sungai dengan kompleks piramida menunjukkan bahwa cabang sungai tersebut “aktif dan beroperasi selama fase konstruksi piramida-piramida ini”, kata makalah tersebut.

Dr Onstine menjelaskan bahwa orang Mesir kuno dapat “menggunakan energi sungai untuk membawa balok-balok yang berat ini, daripada menggunakan tenaga manusia,” dan menambahkan, “usaha yang dibutuhkan jauh lebih sedikit”.

Sungai Nil adalah jalur kehidupan Mesir Kuno dan tetap demikian hingga hari ini.

Pembuatan piramida Mesir (Foto: Istimewa)

Simak Video “Penemuan Arkeologi di Indonesia yang Menggemparkan Dunia
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version