Kamis, November 21

Jakarta

Kolesterol tinggi adalah kondisi saat terlalu banyak lipid atau lemak dalam darah. Kondisi ini juga disebut hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia. Tubuh memang membutuhkan jumlah lipid yang tepat untuk berfungsi.

Namun apabila kadar lipid terlalu banyak, tubuh umumnya tak dapat menggunakan semuanya hingga memicu penumpukan di arteri. Lipid juga bisa bercampur dengan zat lain di dalam darah untuk membentuk plak atau endapan lemak.

Dikutip dari Cleveland Clinic, plak mungkin tidak menimbulkan masalah selama bertahun-tahun. Akan tetapi seiring waktu, plak tersebut ‘diam-diam’ membesar dan terus membesar di dalam arteri. Inilah sebabnya mengapa kolesterol tinggi yang tidak diobati berbahaya.


Kadar lipid yang terlalu banyak di dalam darah memperbesar plak tanpa sadari. Semakin lama seseorang tidak mendapatkan perawatan, plak akan semakin membesar. Saat plak membesar, pembuluh darah akan menyempit atau tersumbat. Penumpukan plak ini disebut aterosklerosis.

Seperti saluran pembuangan yang tersumbat sebagian, pembuluh darah mungkin masih berfungsi untuk waktu yang lama. Namun, pembuluh darah tidak akan berfungsi seefisien yang seharusnya.

Kolesterol tinggi meningkatkan risiko kondisi medis lainnya tergantung pada pembuluh darah mana yang tersumbat. Pada dasarnya kolesterol tinggi tak memicu gejala apapun bagi kebanyakan orang.

Gejala baru akan muncul apabila kolesterol tinggi sudah memicu penyumbatan. Satu-satunya cara untuk mengetahui seseorang memiliki kolesterol tinggi adalah melalui tes darah.

Apa yang Terjadi Jika Kadar Kolesterol Tinggi di Dalam Tubuh? Berikut penjelasannya.

1. Penyakit jantung koroner (PJK)

Penyakit arteri koroner atau disebut juga penyakit jantung koroner (PJK) merupakan bentuk penyakit jantung yang paling umum di AS dan penyebab utama kematian.

PJK terjadi ketika aterosklerosis memengaruhi arteri koroner, pembuluh darah yang membawa darah ke jantung. Ketika tidak mendapatkan cukup darah, jantung akan melemah dan berhenti bekerja sebagaimana mestinya. PJK dapat menyebabkan serangan jantung atau gagal jantung.

Yang tidak banyak diketahui orang adalah PJK dapat menyerang orang yang lebih muda. Faktanya, sekitar 1 dari 5 orang yang meninggal karena PJK berusia di bawah 65 tahun.

Itu mengapa penting untuk memeriksakan kolesterol sejak usia muda. Sebab, seiring berjalannya waktu, plak dapat terbentuk secara diam-diam di arteri koroner. Banyak orang tidak menyadari hal itu terjadi hingga mereka merasakan nyeri dada ( angina ) atau tanda serangan jantung lainnya.

2. Penyakit arteri karotis

Arteri karotis membawa darah ke bagian depan otak yang besar. Bila plak menyempitkan arteri ini, otak tidak akan mendapatkan cukup darah yang membawa banyak oksigen.

Penyakit arteri karotis dapat menyebabkan serangan iskemik transien (TIA atau “stroke mini”) dan stroke.

3. Penyakit arteri perifer atau peripheral artery disease (PAD)

Bila penumpukan plak memengaruhi arteri di kaki atau lengan, kondisi ini disebut penyakit arteri perifer atau peripheral artery disease (PAD). Arteri di kaki dan lengan termasuk “perifer” karena letaknya jauh dari jantung dan pusat tubuh. PAD lebih umum terjadi di kaki, tetapi dapat juga terjadi di lengan.

PAD berbahaya karena sering kali tidak menimbulkan gejala. Seseorang mungkin akan merasakan gejala ketika arteri perifer tersumbat setidaknya 60 persen. Gejala utamanya adalah klaudikasio intermiten. Ini adalah kram kaki yang dimulai saat seseorang bergerak tetapi kemudian berhenti saat sedang beristirahat. Ini adalah tanda berkurangnya aliran darah yang disebabkan oleh plak yang tumbuh di arteri.

PAD dapat menyebabkan masalah besar pada kaki dan telapak kaki, bahkan juga di bagian tubuh lainnya. Hal ini dikarenakan semua pembuluh darah terhubung melalui sistem kardiovaskular. Karenanya penumpukan plak di satu area memperlambat seluruh jaringan “pipa”.

PAD tidak sama dengan PJK, tetapi kedua kondisi tersebut saling terkait. Orang dengan satu kondisi cenderung memiliki kondisi lainnya juga. Baik PAD maupun PJK memiliki banyak faktor risiko yang sama.

4. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kolesterol tinggi saling terkait. Plak kolesterol dan kalsium menyebabkan arteri menjadi keras dan menyempit, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui arteri. Akibatnya, tekanan darah menjadi terlalu tinggi.

Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi merupakan dua penyebab terbesar penyakit jantung. Di AS, sekitar 1 dari 3 orang dewasa memiliki tekanan darah tinggi, dan sekitar 1 dari 3 orang dewasa memiliki kolesterol tinggi.

(suc/kna)

Membagikan
Exit mobile version