Selasa, Februari 4


Jakarta

Pabrikan mobil asal China tengah menginvasi Indonesia. Tak hanya karena kemudahan investasi, ada alasan lain yang membuat mereka ‘harus’ menjual mobil listriknya di Tanah Air.

Sekolah bisnis International Institute for Management Development (IMD) membeberkan fakta bahwa terjadi kelebihan kapasitas produksi di pasar domestik China. Hal itu menjadi alasan pabrikan China getol menjual mobil listriknya ke Indonesia.

“BYD dan produsen kendaraan listrik Tiongkok lainnya belakangan gencar melakukan ekspor ke sejumlah pasar di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Langkah ini dilakukan produsen mobil listrik China untuk menyalurkan kelebihan kapasitas produksi di pasar domestik China,” tulis IMD lewat rilis resmi yang diterima detikcom pada Selasa (21/5/24) lalu.


Kondisi ini sejatinya sudah pernah diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu.

Menurut Luhut, kelebihan suplai mobil listrik China ini membuat pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, belum mau melakukan investasi di beberapa negara termasuk Indonesia.

“Jadi mereka masih mau melihat pasar dunia lebih tenang, nanti baru mereka akan masuk dan Indonesia saya kira akan menjadi alternatif yang sangat baik,” kata Luhut di Laguna Resort Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024).

“Tesla kelihatan EV itu di China oversupply dan harganya China lebih murah dari mereka. Jadi dia masih nunggu beberapa waktu untuk berpikir investasi di mana pun. Pabrik mereka juga di India masih belum, tidak ada, di Meksiko juga sekarang produksinya dikurangi, di Jerman sana juga berkurang,” ujarnya.

Dominasi Pabrikan China di Kancah Kendaraan Listrik

Di sisi lain, riset IMD menjelaskan bahwa dominannya pabrikan China di kancah mobil listrik membuat mereka akan menguasai pasar mobil listrik global pada tahun 2030 mendatang.

“Pabrikan Tiongkok akan menguasai sepertiga pasar mobil EV global pada tahun 2030, imbas dari harga yang bersaing dan inovasi yang agresif. Apalagi produsen mobil Tiongkok lainnya, seperti Geely (42,34), Nio (31,30), dan Li Auto (64,37), memang membanderol kendaraan listrik mereka dengan harga terjangkau,” tulis IMD.

“Langkah ini memberi produsen mobil listrik China keunggulan kompetitif dan menjadi ancaman serius bagi para pemanufaktur mobil asal Eropa,” papar mereka.

Simak Video “Takut AS Dibanjiri Mobil Listrik Asal China, Ini Kebijakan Joe Biden
[Gambas:Video 20detik]
(mhg/dry)

Membagikan
Exit mobile version