
Badung –
Sejumlah bule bertelanjang dada mengeroyok sekuriti di depan Finns Club, Kuta Utara, Badung. Begini kronologinya menurut pihak kepolisian.
Perkelahian berujung penganiayaan itu dipicu keributan yang dilakukan sebelumnya oleh salah satu pelaku di dalam beach club tersebut.
Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma menjelaskan, aksi baku hantam pada Selasa (11/2/2025) malam itu berawal dari keributan di dalam area Finns. Sejumlah saksi melihat keributan itu sempat dilerai sekuriti, namun tamu itu tak terima.
“Sekuriti di sana melihat salah satu terduga pelaku mencekik tamu lainnya yang duduk di meja lain. Sebabnya diduga masalah senggolan dengan wanita di sana dan karena itu dilerai petugas,” terang Sukarma, Rabu (12/2/2025).
Sejumlah sekuriti berupaya membuat situasi di dalam kondusif dengan meminta tamu onar itu keluar area Finns. Petugas menggiring turis asing itu ke luar agar tidak terjadi keributan lagi.
Tapi pria bule itu memberontak dan mulai memukul sekuriti yang ada di parkir. Saksi lainnya menyaksikan ada empat pria bule datang lalu memukuli dua sekuriti di sana.
Setelah mengeroyok membabi buta, kelompok warga negara asing (WNA) yang belum diketahui asalnya itu kabur ke utara arah Jalan Pantai Berawa.
Keributan itu pun viral di media sosial (medsos) setelah terekam ponsel warga di lokasi. Dalam video tersebut, sejumlah bule terlihat baku hantam dengan sekuriti di depan Finns Beach Club.
Sejumlah bule tanpa baju berkelahi dengan sekuriti Finns Club. Beberapa bule terlihat mengeroyok seorang sekuriti itu menggunakan kayu yang diperkirakan sebagai palang parkir.
Selain itu, ada bule lain yang membawa tali tambang dan balok. Situasi semakin ricuh ketika sekuriti menghadapi kelompok warga negara asing tersebut.
Keributan yang terjadi di pinggir jalan itu menyebabkan lalu lintas terganggu, sementara sejumlah wisatawan berlari ketakutan.
Kasi Humas Polres Badung Ipda Putu Sukarma menyebutkan polisi masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Dia menyebutkan satu WNA yang diduga sebagai salah satu pelaku telah dimintai keterangan.
“WNA itu baru diduga sebagai salah satu pelaku. Jadi saat ini pelaku masih dalam pengejaran petugas. Tim Opsnal sudah di lapangan,” ujar Sukarma.
——-
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)