
Jakarta –
Kopi yang kurang enak sering kali dianggap karena kualitas biji kopi dan teknik menyeduhnya yang tidak tepat. Padahal bisa jadi karena kualitas air yang dipakai.
Karakteristik kopi tidak hanya dipengaruhi oleh jenis biji kopi, metode sangrai, dan teknik seduh saja, tetapi juga kualitas air yang dipakai untuk menyeduh kopi.
Mengingat dalam secangkir kopi mengandung 98% air. Jadi, jelas bahwa kualitas air sangatlah berpengaruh untuk menghasilkan seduhan kopi yang nikmat, lapor Bevarabia (17/03/25).
Namun sayangnya, banyak orang yang justru mengabaikan jenis air yang dipakai. Meskipun sekilas rasanya tawar, tetapi tidak semua air bagus untuk menyeduh kopi.
1. Air memiliki banyak rasa
Ilustrasi air putih. Foto: engin akyurt/Unsplash
|
Dikutip dari Well + Good, sebenarnya setiap jenis air memiliki rasa yang berbeda-beda, tergantung dari kandungan mineral dan alkali di dalamnya.
Menurut Cristina Li, seorang water sommelier, kandungan mineral dan alkali tersebutlah yang membuat rasa dan sensasi air menjadi berbeda.
Misalnya air keran dengan klorin dan air kemasan dengan kandungan mineral rasanya pasti berbeda. Air yang salah dapat merusak rasa alami dari kopi.
2. Jenis air yang tidak cocok untuk seduh kopi
Ketika menyeduh kopi hindari menggunakan air keran. Air keran mengandung klorin, mineral, dan kotoran yang akan merusak proses ekstraksi rasa dan aroma kopi.
Jika terlalu banyak menggunakan air ini, kopi akan terasa kasar dan pahit. Namun, jika terlalu sedikit bisa membuat kopi kehilangan rasa kuat dan kompleksitasnya.
Hindari juga menggunakan air suling. Jenis air ini terlalu murni dan tidak mengandung mineral, sehingga bisa membuat rasa kopi menjadi hambar.
Air mineral botolan juga belum tentu dapat menyempurnakan rasa kopi. Air ini mengandung mineral yang bervariasi. Jadi terkadang bikin kopi enak, tapi terkadang sebaliknya.
Jenis air yang tepat untuk menyeduh kopi ada di halaman berikutnya.
Simak Video “Nasi Goreng Rawon, Berani Beda di Hari Raya“
[Gambas:Video 20detik]