Minggu, Maret 9


Jakarta

Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah pengusaha kakap, pimpinan Danantara, serta Menteri Kabinet Merah Putih untuk berdiskusi dan mendengarkan pandangan dari investor kawakan Amerika Serikat (AS) Ray Dalio. Materi pembahasan terkait investasi dan perkembangan ekonomi dunia.

Pertemuan tersebut berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (7/3/2025). Sebagai informasi, Ray Dalio merupakan salah satu investor di dunia yang dikenal dengan wawasan mendalam di bidang strategi investasi dan manajemen asset, serta memiliki berbagai pengalaman yang sangat jelas dan luas di ekonomi global, dengan berbagai pengalaman di Asia, Timur Tengah dan di dunia.

Presiden Prabowo menyampaikan kehadiran Ray Dalio yang juga sahabatnya hari ini, diharapkan dapat memberikan perspektif yang berharga dalam optimalisasi pengelolaan aset negara serta menarik lebih banyak investasi ke Tanah Air.


Ia menegaskan pentingnya konsolidasi kekuatan ekonomi Indonesia melalui entitas baru yaitu Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia.

“Kepala Negara menekankan bahwa keterbukaan terhadap pandangan kritis serta pengalaman para investor dan profesional global sangat penting dalam pengelolaan aset Indonesia ke depan. Lebih lanjut, Presiden Prabowo berharap semua entitas ekonomi dapat dilaksanakan dengan efisien dan mampu bersaing dengan semua entitas di dunia,” tulis keterangan akun Instagram resmi @sekretariat.kabinet dikutip, Jumat (7/3/2025).

Dalam pertempuran tersebut , hadir Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mengatakan dalam pertempuran tersebut Ray Dailo mempunyai keyakinan Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo.

“Ray Dalio meyakini di bawah pimpinan Presiden Prabowo dengan kebijakan pemerintah yang pro rakyat adalah yang hal baik untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ungkap Erick pada akun Instagram pribadinya @erickthohir dikutip, Jumat (7/3/2025).

Keyanikan tersebut kata Erick, lantaran adanya kerja sama antara pengusaha nasional, koperasi, UMKM, BUMN dan Danantara.

Di mana kerja sama itu akan saling mengisi dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kerja sama ini dapat mendorong pembukaan lapangan kerja, peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%,” katanya.

(hns/hns)

Membagikan
Exit mobile version