Senin, Januari 13
Jakarta

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan akan mengadili gugatan praperadilan yang diajukan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait penetapan status tersangka dugaan suap hingga perintangan mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan. Hakim yang akan mengadili akan bertugas sendirian atau hakim tunggal.

Permohonan gugatan praperadilan Hasto teregister dengan nomor No 5/Pid.Pra/2025/PN.Jkt.Sel. Pemohon dalam gugatan ini Hasto Kristiyanto, sedangkan termohon adalah Komisi Pemberantasan Korupsi.

“PN Jakarta Selatan pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2025 telah menerima permohonan praperadilan yang diajukan oleh pemohon Hasto Kristiyanto dan sebagai pihak termohon KPK RI,” kata pejabat Humas PN Jaksel Djuyamto dalam keterangan pers tertulisnya, Jumat (10/1/2025).


Hakim tunggal yang akan menangani praperadilan ini Djuyamto. Sidang perdana digelar Selasa, 21 Januari 2025.

Profil Hakim Djuyamto

Sosok Djuyamto tidak asing karena sebelumnya pernah mengadili perkara teror air keras yang dialami mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan. Djuyamto juga hakim tindak pidana korupsi, dia kerap mengadili sejumlah kasus korupsi, salah satunya kasus suap yang menjerat AKP Stepanus Robin Pattuju, dan beberapa kasus korupsi lainnya.

Djuyamto mengadili perkara korupsi karena sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) menjadi hakim tindak pidana korupsi pada XIV 2013.

Dalam catatan detikcom, Djuyamto pernah menjadi hakim dan Ketua PN Dompu selama tiga tahun. Setelah itu dia bertugas di PN Bekasi.

Kemudian dia bertugas di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut). Saat ini dia bertugas di PN Jakarta Selatan.

Simak juga video: KPK Respons Kritikan Megawati soal Penetapan Tersangka Hasto

[Gambas:Video 20detik]

Selanjutnya

Membagikan
Exit mobile version