Selasa, Oktober 8

Jakarta

Jurang Hranice di Ceko adalah gua air tawar terdalam yang diketahui di dunia. Ahli geologi memperkirakan gua ini bisa mencapai lebih dari 1 kilometer di bawah permukaan Bumi, dua kali lebih dalam dari gua air tawar terdalam kedua di dunia.

Jurang Hranice menantang kepercayaan ilmiah yang lama berlaku, bahwa gua dalam terbuka dari bawah ke atas, di mana air tanah hangat dan asam naik dan melarutkan batuan dasar.

Dikutip detikINET dari Live Science, menurut studi di Journal of Geophysical Research: Earth Surface, bukti menunjukkan yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu air mengukir gua dari atas ke bawah.


Ilmuwan pertama kali mendeskripsikan Jurang Hranice tahun 2016, setelah melakukan banyak riset. Peneliti mengerahkan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) untuk menjelajahi sudut-sudut yang tidak dapat dijangkau dan mengukur kedalaman maksimum 473,5 m.

Itu menjadikan Hranice Abyss sebagai gua air tawar terdalam, mengalahkan Pozzo del Merro di Italia, sekitar 392 di bawah permukaan. Namun, studi tahun 2020 menggunakan metode gravitasi dan pencitraan seismik menunjukkan gua itu lebih dari dua kali lipat kedalaman yang dicatat sebelumnya, bisa menampung gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa.

Menurut studi terbaru, bukaan Hranice Abyss adalah rongga miring dengan danau kecil di bagian bawah. Bagian bawah air gua tersebut berbentuk silinder vertikal tak beraturan dengan diameter antara 10 hingga 30 m. Suhu air di dalam gua bervariasi antara 14,5 hingga 18,8 derajat Celsius, tergantung musim.

Pemetaan yang diperluas juga mengungkap bahwa dasar gua terhubung ke lubang yang disebut Carpathian Foredeep. Lubang pembuangan ini, yang berjarak sekitar 1,2 km dari pintu masuk gua, terbuka sekitar 19 juta tahun yang lalu dan kemudian terisi sedimen, yang berarti lubang tersebut tidak terlihat di permukaan saat ini.

Hranice Abyss sendiri terbentuk setelah lubang pembuangan tersebut, antara 16 juta dan 14 juta tahun yang lalu.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version