Minggu, September 29


Jakarta

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan akan melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah yang saat ini melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) hingga level Rp 16.000. Bahkan, kini melonjak hingga tembus level Rp 16.400

“Kami terus berada di pasar berulang kali kami sampaikan kami akan terus ada di pasar, kami akan stabilkan nilai tukar rupiah, caranya gimana? Bank Indonesia ada cadangan devisa sekarang US$ 139 miliar,” ujar Perry usai melakukan rapat internal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Dia bilang cadangan devisa ini memang harus dikucurkan di kala modal keluar atau capital outflow terjadi di Indonesia. Akibat, melemahnya nilai tukar Rupiah, gelombang modal keluar terjadi dari Indonesia.


“Cadangan devisa ini kami kumpulkan saat terjadi inflow dan wajar saat outflow kita gunakan untuk stabilkan nilai tukar Rupiah. Itu intervensi dari tunai, forward, maupun juga bagaimana terhadap stabilitas SBN,” terang Perry.

Beberapa yang akan dilakukan Bank Indonesia adalah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Kemudian ada juga penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Pemerintah juga melakukan penahanan terhadap Devisa Hasil Ekspor (DHE) sumber daya alam yang dapat menambah cadangan devisa.

“Sampai saat ini terjadi inflow dari penerbitan SRBI jumlahnya besar Rp 179,86 triliun itu inflow dari asing yang beli SRBI dan itu menambah pasokan di valas. Apalagi dengan koordinasi dengan pemerintah untuk DHE untuk SDA yang masuk kurang lebih sekitar Rp 13,9 miliar,” papar Perry.

(hal/hns)

Membagikan
Exit mobile version