Jumat, November 1

Beijing

China semakin mengancam supremasi Amerika Serikat di luar angkasa. Stasiun antariksa China, Tiangong, semakin berfungsi dan diprediksi nanti mengambil alih peran ISS atau International Space Station yang akan dipensiunkan.

Sebuah pesawat ruang angkasa China yang membawa tiga orang astronaut baru saja berlabuh di Tiangong. Tim yang terdiri dari dua pria dan satu wanita itu akan menggantikan para astronot yang telah tinggal di stasiun itu 6 bulan terakhir, melakukan berbagai eksperimen dan memelihara struktur tersebut.

Mereka diharapkan tinggal hingga April atau Mei 2025. Komandan misi yang baru, Cai Xuzhe, sudah pernah ke luar angkasa dalam misi Shenzhou-14 tahun 2022. Sementara Song Lingdong dan Wang Haoze, baru pertama ke antariksa.


Song dan Wang lahir tahun 1990-an. Mereka lulusan gelombang ketiga perekrutan astronaut China, setelah menjalani proses pengujian dan pelatihan ketat selama bertahun-tahun. Song adalah pilot angkatan udara dan Wang insinyur di China Aerospace Science and Technology Corporation.

Pesawat ruang angkasa Shenzhou-19 yang membawa ketiganya lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di atas roket Long March-2F. “Kondisi awak baik dan peluncuran telah berhasil,” cetus China Central Television yang dikutip detikINET dari CNBC.

China giat mengembangkan stasiun antariksanya setelah dilaporkan dikeluarkan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS) karena kekhawatiran bahwa program antariksanya terkait erat dengan militer, khususnya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Stasiun antariksa Tiangong telah beroperasi selama hampir dua tahun. Perakitan lengkapnya selesai pada November 2022. Tiangong mungkin menjadi satu-satunya stasiun ruang angkasa yang beroperasi di orbit setelah ISS dinonaktifkan, yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 2030-an.

China juga intensif meneliti Bulan dan menjadi pesaing AS yang kuat. Tak hanya itu, badan antariksa China telah sukses mendaratkan penjelajah di Mars. Ambisi lainnya, China ingin mendaratkan manusia di Bulan sebelum tahun 2030, yang akan menjadikan mereka negara kedua setelah AS yang melakukannya.

China berniat pula untuk membangun stasiun penelitian di Bulan dan telah mengambil sampel tanah dan batu dari Bulan yang dikirim ke Bumi. Mereka menempatkan wahana penjelajah di sisi terjauh Bulan yang jarang dieksplorasi untuk pertama kalinya di dunia.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version