Rabu, Desember 11

Jakarta

Direktur Utama Telkomsel Nugroho mengungkapkan kesulitan untuk memblokir nomor seluler yang dipakai untuk akun WhatsApp. Hal ini merespon terkait penipuan online yang banyak terjadi memanfaatkan layanan pesan instan tersebut.

“Kalau yang terkait WhatsApp, memang kami sedang memperjuangkan juga bagaimana agar keamanan digital telekomunikasi ini bisa lebih reliable,” ujar Nugroho di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Disampaikannya, penanganan pemblokiran nomor seluler dengan nomor di akun WhatsApp memiliki level yang berbeda. Sebab, untuk pemblokiran akun WhatsApp bukan lagi di ranah operator seluler.


“Karena berbeda dengan komunikasi menggunakan nomor MSSDN biasa. Kalau WhatsApp itu kita blok di network-nya operator, tapi tidak terblok di WhatsApp,” ucap Nugroho.

Pada kesempatan ini pula, Bos Telkomsel ini menyoroti juga kerjasama antara operator seluler dan penyedia layanan over the top (OTT) seperti WhatsApp yang dinilai belum berpihak kepada ekonomi digital dalam negeri.

“Yang tentu di luar itu ada juga impact terhadap kontribusi ke ekonomi lokal juga. Itu sedang kami perjuangkan melalui ATSI (Asosiasi penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia) dengan seluruh operator seluler kepada pemerintah. Nanti Insya Allah akan ada langkah-langkah berikunya yang kita update,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus penipuan online yang terjadi di WhatsApp sempat dibahas dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) antara Komisi I DPR dan operator seluler pada 9 November 2023.

Bahkan, Direktorat Jenderal Imigrasi mewanti-wanti masyarakat akan nomor WhatsApp palsu Imigrasi di laman Google Maps. Nomor itu digunakan pelaku kejahatan untuk melancarkan aksi penipuan online.

“Waspada Penipuan! Nomor Kontak Palsu Marak di Laman Google Maps Kantor Imigrasi. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dengan nomor kontak WhatsApp palsu 081230030440 yang diselipkan pada informasi alamat pada laman Google Maps sejumlah Kantor Imigrasi,” demikian keterangan yang ditulis Ditjen Imigrasi dikutip dari detiknews pada 13 Agustus 2024.

Modus sejenis, yaitu nomor WhatsApp palsu yang dimasukan ke informasi alamat pada laman Google Maps juga mengincar korban para pelaku wisata, mulai dari hotel, restoran, cafe, rental motor dan rental mobil. Banyak calon konsumen terjebak menghubungi nomor penipu dan kena tipu, sementara pelaku usaha wisata jadi tercoreng namanya.

Sementara itu, WhatsApp terus mengembangkan fitur baru untuk menjaga keamanan dan privasi penggunanya. Salah satunya adalah fitur baru yang memungkinkan pengguna mengecek informasi tentang link yang diterima di chat.

WABetaInfo menemukan fitur ‘Get link info’ di WhatsApp beta untuk Android versi 2.24.22.19 dan WhatsApp beta untuk iOS versi 24.22.10.77. Fitur ini sudah tersedia untuk sejumlah beta tester yang mengunduh update WhatsApp versi beta terbaru.

Menurut pengamatan detikINET, fitur ini juga sudah bisa diakses oleh beta tester WhatsApp di Indonesia, seperti screenshot di bawah ini. Pengguna bisa menggunakan fitur ini untuk mendapatkan informasi seputar link yang dibagikan di chat WhatsApp grup atau individu.

Saat menerima link di chat, pengguna cukup menekan dan tahan link tersebut. WhatsApp akan menampilkan halaman di bawah layar, dan pengguna bisa memilih opsi ‘Get link info on Google untuk mendapatkan informasi seputar link yang diterima.

Fitur baru WhatsApp untuk verifikasi keaslian link Foto: Screenshot/detikINET

(agt/fay)

Membagikan
Exit mobile version