
Jakarta –
Seksolog dr Haekal Anshari, M Biomed (AAM) menyebut tidak ada waktu yang sebenarnya benar-benar ideal untuk bercinta di bulan Ramadan. Terpenting adalah melakukannya setelah ibadah benar-benar selesai, agar tidak mengganggu kenyamanan satu sama lain.
Meski begitu, bagi pasangan suami istri yang ingin langsung melakukan hubungan intim sehabis berbuka puasa, dr Haekal menyarankan untuk menunda terlebih dulu setidaknya dua hingga tiga jam.
“Berikan jeda 2-3 jam setelah makan terakhir,” tandas dia, saat dihubungi detikcom, Rabu (26/2/2025).
Hal ini demi memastikan kondisi perut tidak sedang dalam fase terlalu kenyang, sehingga bisa mengganggu momen berhubungan intim, sekaligus menghindari keluhan mual bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit asam lambung.
dr Haekal juga memberikan catatan untuk memilih variasi atau gaya seks yang aman dan nyaman. Disarankan untuk menghindari hubungan intim tinggi adrenalin, juga terlalu terburu-buru.
“Quickie sex termasuk aktivitas fisik yang memicu peningkatan adrenalin cukup tinggi dan energi yang dikeluarkan juga cukup besar karena gerakan fisik yang dilakukan saat berhubungan quickie sex lebih cepat daripada hubungan seks biasa,” saran dia.
Di sisi lain, variasi seks semacam ini juga membutuhkan konsentrasi lebih banyak untuk mencapai orgasme dalam waktu singkat.
“Apalagi misalnya jika memilih hubungan seks menjelang imsak, harus berpacu dengan waktu imsak. Bagi mereka yang punya riwayat GERD tentu tidak disarankan,” pungkasnya.
(naf/naf)