Rabu, Desember 18

Jakarta

Berbeda dengan operator seluler Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison memilih untuk tidak terburu-buru memperluas jaringan 5G.

Sebagai informasi, seluruh operator seluler yang beroperasi saat ini telah mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G, di mana artinya mereka diperbolehkan untuk mengomersilkan jaringan seluler generasi ke lima itu ke masyarakat.

Jaringan 5G sudah diluncurkan Indosat sejak Juni 2021. Akan tetapi, 5G dirasa belum digenjot maksimal, terutama untuk pengguna end user.


SVP Head of Customer of Customer Experience Excellence Indosat, Joko Riswadi, mengatakan bahwa mengadopsi teknologi terbaru merupakan salah satu upaya Indosat dalam peningkatan jaringan. Akan tetapi, untuk perluasan sinyal 5G, Indosat masih menunggu.

“Teknologi baru, inovasi baru, pasti diadopsi tapi prinsipnya kita adalah bagaimana memenuhi (kebutuhan) customer dulu. Need-nya apa sih. Misalnya, live streaming untuk konser, kita sudah melakukan, bahkan malam ini juga, pakai 4G,” kata Joko di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Joko menambahkan Indosat tak ingin main-main menghadirkan jaringan 5G yang tergolong saat ini di Indonesia masih baru dan belum tinggi peminatnya.

“Tentu, kita adopsi (5G) nggak main-main yang sekedar launching. Kita buat sesuatu yang berbeda dan itu memenuhi need dari customer, bukan hanya me-launching 5G gitu saja, tetapi Indosat berkomitmen adopsi teknologi baru yang memenuhi kebutuhan pelanggan,” tuturnya.

Ketika ditanya persoalan kekurangan spektrum frekuensi menjadi kendala perluasan jaringan 5G, Joko menjawab bahwa Indosat sedang melihat kondisi pasar, terutama permintaan jaringan 5G.

“Kita ingin mau launching sesuatu yang matter buat pelanggan. Kita harus expect kebutuhan customer tuh apa dulu, nah itu yang kita launching. Indosat nggak mau buru-buru,” pungkasnya.

(agt/agt)

Membagikan
Exit mobile version