Kamis, September 19


Agra

Taj Mahal dilanda hujan deras selama 3 hari. Retakan muncul di atap bangunan, lalu membuat makam utama kebanjiran.

Dilansir dari Independent UK pada Selasa (17/9), Badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk memelihara monumen-monumen India mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki tingkat kerusakan pada makam abad ke-17 tersebut.

Video yang beredar daring menunjukkan salah satu dari empat taman Taj Mahal terendam air sepenuhnya. Dilarang keras mengambil foto di dalam bangunan itu sendiri, karena menurut para pejabat, air telah terlihat di sana.


“Terlihat ada kelembapan di dalam makam utama. Mungkin ada retakan tipis di batu kubah, yang menyebabkan kebocoran,” ucap Rajkumar Patel, seorang pejabat senior di Survei Arkeologi India (ASI).

“Tempat jatuhnya air sedang diperiksa, untuk mengetahui apakah air terus-menerus berada di posisi yang sama atau jatuh sesekali. Jika terjadi apa-apa, perbaikan yang diperlukan akan dilakukan. Taman akan diremajakan setelah hujan berhenti,” tambahnya.

Taj Mahal, yang terletak di Agra di negara bagian Uttar Pradesh, merupakan Situs Warisan Dunia Unesco. Taj Mahal dibangun oleh kaisar Shah Jahan sebagai makam untuk istri kesayangannya, Mumtaz Mahal.

Pemandu wisata yang disetujui pemerintah mengatakan air yang bocor dari kubah telah mencapai ruang yang menampung makam Shah Jahan dan istrinya.

Ini bukan pertama kalinya muncul kekhawatiran tentang pemeliharaan dan perawatan situs wisata paling terkenal di India. Sejarawan menyalahkan pengelolaan polusi udara dan air yang buruk di sekitar keajaiban arsitektur tersebut sebagai penyebab monumen tersebut menguning secara bertahap, sehingga memudarkan marmer putihnya yang cemerlang.

Hal ini terjadi karena sebagian besar wilayah India utara, termasuk Uttar Pradesh, Uttarakhand, dan ibu kota nasional Delhi, mengalami hujan lebat, menggenangi jalan-jalan kota karena kombinasi sistem drainase yang buruk dan perencanaan kota yang tidak memadai.

Minggu ini Agra menerima 151 mm hujan dalam satu hari, tertinggi dari yang pernah tercatat dalam 80 tahun. Ini menyebabkan kerusakan dan banjir di situs bersejarah lainnya seperti Benteng Agra dan Benteng Fatehpur Sikri.

Taj Mahal tetap menjadi salah satu tujuan wisata paling ikonik di India, telah dikunjungi oleh banyak pemimpin dunia dan tokoh terkemuka, termasuk yang paling terkenal adalah Charles dan Diana, Putri Wales. Baru-baru ini, orang-orang seperti mantan perdana menteri Boris Johnson dan mantan presiden AS Donald Trump juga memasukkan monumen tersebut dalam rencana kunjungan resmi.

(bnl/wsw)

Membagikan
Exit mobile version