Sabtu, Januari 18

Jakarta

Tulang-tulang fosil berusia 20 ribu tahun dari ‘Manusia Ushikawa’ yang dianggap sebagai salah satu fosil manusia tertua di Jepang, ternyata bukan seperti yang diyakini para ilmuwan.

Berdasarkan temuan penelitian baru, tulang tersebut ternyata adalah milik beruang purba. Fosil-fosil itu ditemukan pada akhir 1950-an di kota Toyohashi, sekitar 225 kilometer di barat daya Tokyo.

Namun, Gen Suwa, seorang antropolog di Universitas Tokyo yang memimpin proyek penelitian baru itu, mengatakan bahwa keraguan tentang fosil Ushikawa pertama kali muncul pada akhir 1980-an, dan terus berlanjut sejak saat itu.


Penelitian baru itu, yang diterbitkan pada 1 Desember 2024 di jurnal Anthropological Science, menunjukkan tanpa keraguan bahwa tulang-tulang itu berasal dari beruang cokelat purba.

Ia menambahkan bahwa tulang-tulang beruang jarang ditemukan di situs-situs arkeologi di Jepang sejak saat itu, sehingga para ilmuwan Jepang, termasuk para paleontologi yang menemukan fosil-fosil tersebut pada 1950-an, memiliki pemahaman yang terbatas tentang seperti apa rupa tulang-tulang beruang.

“Meski begitu, para ilmuwan ini telah membuat deskripsi yang terperinci dan sangat akurat, dan mengumpulkan sejumlah besar sisa-sisa kerangka fosil selama beberapa dekade,” kata Suwa.

Penelitian baru ini telah menetapkan bahwa fosil ‘Manusia Ushikawa’ Jepang, yang pernah dianggap berasal dari manusia yang hidup lebih dari 20 ribu tahun yang lalu, sebenarnya berasal dari seekor beruang.

Penelitian baru telah menetapkan bahwa fosil ‘Manusia Ushikawa’ Jepang, yang pernah dianggap berasal dari manusia yang hidup lebih dari 20 ribu tahun yang lalu, sebenarnya berasal dari seekor beruang.’ Foto: Universitas Tokyo

Tulang-tulang Tua di Jepang

Fosil-fosil tersebut diberi nama berdasarkan distrik Ushikawa di Toyohashi, tempat fosil-fosil tersebut ditemukan selama penggalian di sebuah tambang antara 1957 hingga 1959.

Suwa mengatakan bahwa para ilmuwan Jepang pada saat itu mengira bahwa fragmen tulang yang berbeda yang dikenal sebagai ‘Manusia Akashi’ adalah fosil manusia paling awal dari daratan Jepang, mungkin berusia lebih dari 780 ribu tahun. Namun fosil tersebut hancur dalam serangan udara Sekutu di Tokyo selama Perang Dunia II.

Pada 1980-an, analisis anatomi dari cetakan plester fosil Akashi yang hilang menunjukkan bahwa itu mungkin merupakan fragmen tulang lengan manusia baru-baru ini yang telah terhanyut ke dalam lapisan arkeologi yang berbeda, kemudian mengalami mineralisasi.

“Penemuan itu menyebabkan perhatian yang lebih besar pada fosil-fosil Ushikawa,” kata Suwa.

Fosil Ushikawa awalnya dipresentasikan sebagai tulang humerus dari lengan atas dan ujung atau kepala tulang femur dari kaki manusia yang hidup lebih dari 20 ribu tahun yang lalu.

“Namun dalam studi baru, pemeriksaan visual dan pemindaian tomografi terkomputasi (CT) mengungkapkan bahwa humerus manusia yang diduga mungkin adalah tulang radius dari lengan bawah beruang cokelat (Ursus arctos) dari sekitar waktu itu, sementara kepala femur juga dipastikan berasal dari beruang,” jelas Suwa.

Ditemukan pada akhir 1950-an, fosil-fosil tersebut terdiri dari tulang panjang yang diperkirakan berasal dari lengan manusia dan ujung atau ‘kepala’ tulang kaki. Foto: Universitas Tokyo

Fosil Prasejarah

Penemuan bahwa fosil Ushikawa bukanlah fosil manusia berarti fosil manusia tertua yang ditemukan di daratan Jepang berasal dari tambang batu kapur di dekat kota Hamakita, Jepang, sekitar 40 km di sebelah timur Ushikawa.

Fosil tersebut terdiri dari fragmen tulang kaki manusia, tulang lengan, tulang selangka, dan tengkorak yang diperkirakan berasal dari dua orang yang berbeda. Salah satunya hidup sekitar 14 ribu tahun yang lalu dan yang lainnya hidup sekitar 17 ribu tahun lalu.

Sisa-sisa fosil manusia juga telah ditemukan di Kepulauan Ryukyu Jepang, yang juga dikenal sebagai Kepulauan Nansei, yang terletak di tengah-tengah antara Jepang dan Taiwan. Para ilmuwan memperkirakan fosil termuda dari fosil-fosil ini berasal dari sekitar 18 ribu tahun lalu, sedangkan yang tertua mungkin berasal dari hingga 32 ribu tahun lalu.

Ini bukan pertama kalinya penemuan di Jepang tertukar antara tulang manusia dan tulang beruang. Tulang yang ditemukan di sebuah gua di Alaska pada 1990-an sebelumnya diduga berasal dari seekor beruang. Tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa tulang itu berasal dari seorang wanita penduduk asli Amerika yang hidup sekitar 3.000 tahun yang lalu.

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version